Kegiatan Gertak ini juga dihadiri secara langsung oleh Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar, Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian Hendratmojo Bagus Hudoro dan disertai dengan penanaman tanaman kopi secara simbolis.
Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan bahwa Gertak merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) Direktorat Jenderal Perkebunan yang dilakukan di seluruh Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan produksi, kualitas dan daya saing kopi yang ada di Indonesia.
Menurut dia, pada program Gertak ini juga tidak hanya fokus terhadap kualitas dan produksi kopi, namun juga terkait pemasaran dan penguatan kelembagaannya.
"Jadi harus ada konsepsi terintegrasi (pemasarannya) dari hulu ke hilir. Termasuk kelembagaanya ke depan harus kita siapkan," katanya.
Baca juga: Pemkab Sleman bertekad tingkatkan ekspor Kopi Merapi
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa tanaman kopi telah banyak dibudidayakan di wilayah lereng Gunung Merapi di Cangkringan, Turi dan Pakem.
"Pascaletusan Gunung Merapi, upaya pemulihan tanaman kopi terus diupayakan baik oleh pemerintah pusat, daerah maupun kabupaten," katanya.
Ia mengatakan, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman juga sudah melakukan upaya perluasan lahan, rehabilitasi tanaman, pengutuhan maupun pengembalian tegakan.
"Selain itu juga melakukan pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit tanaman, serta pengawalan pascapanen kopi. Semua upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman kopi lereng Merapi," katanya.
Danang mengatakan, dari upaya tersebut, didapatkan hasil yaitu pada tahun 2020 di Kabupaten Sleman luas lahan budidaya kopi Robusta mencapai 217,19 hektare dan untuk Arabika seluas 36,60 hektare.
Baca juga: Pengusaha kafe di Sleman beri bantuan nakes di selter isoter
Sedangkan total luas panen tanaman kopi mencapai 158,28 hektare. Terdiri dari Arabika mencapai 27,14 hektare dan kopi Robusta seluas 131,14 hektare.
"Total produksi kopi Kabupaten Sleman mencapai 754,30 kuintal yang terdiri dari produksi kopi Arabika sebesar 172,63 kuintal dan kopi Robusta sebesar 581,67 kuintal. Sedangkan untuk produktivitas kopi Arabika sebesar 6,21 kuintal per hektare dan kopi Robusta sebesar 4,44 kuintal per hektare," katanya.
Menurut dia, dipilihnya lereng Merapi sebagai lokasi pelaksanaan Gerakan Tanam Kopi di Kabupaten Sleman dapat menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Sleman untuk berkomitmen mempertahankan dan mengembangkan budidaya kopi lereng Merapi.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022