"Setelah masa tanggap darurat selesai maka akan ada tahap peralihan mulai dari rehabilitasi dan rekonstruksi. Mudah-mudahan ini tidak terlalu lama," ujar Kepala BNPB Suharyanto saat konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Sabtu.
Suharyanto mengatakan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan terlibat langsung dalam proses pemulihan sesuai dengan porsi yang telah ditetapkan dalam rapat gabungan.
Baca juga: Pascagempa, aliran listrik di Kajai Pasaman Barat masih mati
Pemkab Pasaman dan Pasaman Barat akan merekonstruksi rumah dengan kerusakan ringan, Pemprov Sumatra Barat menyisir rumah rusak sedang, sementara pusat melalui BNPB atau PUPR akan merekonstruksi bangunan rusak berat.
"Rusak ringan akan diperbaiki oleh pemerintah kabupaten, rusak sedang oleh provinsi, dan rusak berat oleh pemerintah pusat apakah BNPB atau PUPR," kata dia.
Ia optimistis proses transisi dari tanggap darurat ke proses rekonstruksi tidak perlu perpanjangan waktu. Pemprov Sumbar dan Pemda setempat telah memutuskan masa tanggap darurat selama 14 hari.
"Jadi kedua bupati sudah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Mudah-mudahan tidak perlu diperpanjang," kata dia.
Baca juga: Tim kesehatan Pemkab Pasaman Barat kekurangan stok obat batuk
Kepercayaan dirinya itu karena ia melihat sampai hari ini semua kegiatan tanggap darurat sudah bisa dikerjakan dengan baik.
Menurutnya, fokus pada masa tanggap darurat meliputi pencarian, penanganan pengungsi, pendataan rumah rusak dan fasilitas umum secara lengkap. Ia juga memastikan BNPB akan terus mendampingi hingga proses rekonstruksi selesai.
"Kita sudah bangun posko, setiap hari posko akan melaksanakan evaluasi. Sehingga bisa mengikuti setiap hari perkembangan informasi yang diperlukan terkait dengan pencarian dan penanganan pengungsi," kata dia.
Baca juga: Korban meninggal gempa Pasaman bertambah jadi lima orang
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022