Belasan korban yang memilih pulang ke rumah masing-masing itu adalah warga Pinaga, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
"Karena kondisi mulai membaik, kami memilih pulang dari lokasi pengungsian, ada 20 lebih warga yang pulang hari ini," kata salah seorang warga, Ajek (45) di Simpang Empat, Senin.
Baca juga: Tim pemulihan trauma dikerahkan untuk membantu korban gempa
Menurutnya, jika pulang ke rumah, setidaknya ada aktivitas yang bisa dilakukan pascagempa, mulai dari pembersihan rumah, mengamankan rumah, melihat ladang, dan lainnya.
"Warga yang pulang pagi ini kerusakan rumahnya tidak tergolong berat, sehingga berani untuk pulang. Semoga bisa mengurangi beban di lokasi pengungsian," ucapnya.
Sebagai antisipasi terhadap gempa susulan yang tidak bisa diprediksi, warga akan memasang tenda di depan rumah masing-masing.
"Jadi, untuk menjaga diri, kami akan mendirikan tenda di depan rumah, malam hari tidur di sana untuk antisipasi gempa susulan," kata warga lainnya, Isral (56).
Warga tersebut pulang dengan satu truk milik salah seorang warga untuk mengangkut barang-barang yang dibawa ke lokasi pengungsian.
Baca juga: Geolog ungkap penyebab pergerakan tanah usai gempa di Pasaman Barat
Baca juga: Bantuan logistik disalurkan ke 11 titik terdampak gempa Pasaman Barat
Ia yang membawa delapan anggota keluarganya menilai tiga hari di lokasi pengungsian sudah cukup untuk melewati masa darurat. Namun demikian, warga tetap mengharapkan bantuan logistik dan bahan makanan saat telah pulang ke rumah.
Sementara itu, ribuan pengungsi juga masih bertahan di tempat pengungsian yang ada di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat sebagai titik utama pengungsian.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022