"Sebagai alternatif dapur umum akan didirikan di Timbo Abu, sehingga distribusi makanan bisa lebih cepat," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Senin.
Ia mengakui bahwa penanganan usai bencana untuk daerah tersebut belum maksimal dilakukan dalam dua hari terakhir.
Baca juga: Mayoritas warga Pasaman Barat bertahan di tenda pengungsian utama
Baca juga: Ketum PBNU beri semangat korban gempa di Pasaman Barat
Menurut laporan sementara, jumlah warga yang mengungsi di Timbo Abu mencapai 1.000 orang dan banyak rumah warga yang mengalami kerusakan.
"Dapur umum akan segera didirikan di sana dan saat ini kami juga terus maksimalkan pendistribusian logistik dan bantuan ke wilayah terdampak," katanya.
Selain itu, Pemkab Pasaman Barat juga telah menggandeng Universitas Andalas (Unand) untuk melakukan survei kelayakan bangunan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak gempa.
Hasil survei tersebut, akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah setempat untuk mengarahkan warga pulang ke rumah dan mendirikan tenda di depan rumah masing-masing.
"Jadi, kami menunggu hasil survei kelayakan rumah itu terlebih dahulu, untuk menentukan apakah rumah masih aman untuk ditempati. Jika tidak aman, belum bisa dipulangkan," katanya.
Baca juga: Tim pemulihan trauma dikerahkan untuk membantu korban gempa
Hingga saat ini ribuan warga masih bertahan di lokasi pengungsian utama yang berada di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat dengan mengandalkan tenda darurat.
Pasaman Barat diguncang gempa bermagnitudo 6,1 pada Jumat (25/2) yang menyebabkan ribuan rumah warga rusak. Selain menyebabkan kerusakan, gempa juga menyebabkan empat orang meninggal. Pada Sabtu malam salah seorang pengungsi bernama Lawiyah (70) meninggal dunia.
Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Simpang Empat rujukan dari tempat pengungsian di halaman kantor bupati.
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022