Petenis peringkat 15 dunia itu mengatakan bahwa keluarga dan teman-temannya di Ukraina membela negara dan dia ingin membantu.
"Sungguh sampai saat terakhir kami tidak percaya bahwa perang ini akan benar-benar dimulai dan kemudian semuanya terjadi begitu saja di malam hari... Semua orang ketakutan, semua orang patah hati," kata Svitolina, dikutip dari Reuters, Senin.
"Keluarga saya ada di sana. Banyak teman saya yang tidak meninggalkan negara ada di sana. Mereka berjuang untuk hidup mereka, beberapa dari mereka berjuang untuk negara kami. Dibutuhkan banyak keberanian dan tidak dapat dipercaya bahwa beberapa orang mengangkat senjata dan berperang untuk negara kami."
"Hal paling menyakitkan yang akan saya katakan adalah saya merasa benar-benar tidak berguna karena saya ingin membantu mereka. Saya ingin melakukan sesuatu untuk mereka. Beberapa teman saya hidup tanpa listrik, tanpa air, tanpa makanan. Mereka benar-bener berjuang."
Baca juga: Rusia dihujani sanksi FIFA, belum dilarang di kualifikasi Piala Dunia
Baca juga: Giliran Ceko yang menolak tanding lawan Rusia di playoff Piala Dunia
Kementerian Kesehatan Ukraina, Minggu, mengatakan sebanyak 352 warga sipil, termasuk 14 anak-anak, meninggal dunia sejak awal invasi Rusia. Disebutkan pula bahwa 1.684 orang, termasuk 116 anak-anak, terluka.
Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" yang dikatakan tidak dirancang untuk menduduki wilayah tetapi untuk menghancurkan kemampuan militer tetangganya dan menangkap apa yang dianggap sebagai nasionalis berbahaya.
Svitolina, yang berlaga di Monterrey pekan ini menjelang turnamen di Indian Wells dan Miami di Amerika Serikat, mengatakan dia telah mengalami masa-masa sulit secara mental tetapi mengakui bahwa apa yang dialami orang-orang di negaranya lebih buruk.
"Jadi saya memutuskan hadiah uang dari turnamen saya yang akan datang di sini di Meksiko dan di Amerika Serikat akan diberikan kepada Angkatan Darat Ukraina dan untuk kebutuhan kemanusiaan," kata Svitolina.
"Jadi seperti ini, saya dapat membantu negara saya. Dan ini, saya pikir adalah hal yang benar untuk dilakukan saat ini. Dan saya ingin melakukan sesuatu dan membantu negara saya," ujarnya menambahkan.
Baca juga: F1 batalkan Grand Prix Rusia
Baca juga: UEFA pindahkan final Liga Champions dari Saint Petersburg ke Paris
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022