yang meninggal dunia pada Minggu (27/2) mengajari ayahnya (Presiden Joko Widodo) di bidang permebelan.
"Beliau dekat dengan bapak, ngajari permebelan," katanya saat ditemui usai pemakaman Miyono Suryosardjono di Astana Keluarga Mundu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin.
Baca juga: Presiden Jokowi ikut mengantar jenazah pamannya ke permakaman
Ia mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan kakeknya tersebut. "Sudah nggak ketemu lama," katanya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu adik Miyono, Setiawan Prasetyo mengatakan selama hidupnya Miyono cukup berjasa dalam kehidupan adik-adiknya.
"Termasuk saya juga dibantu pak Miyono. Beliau ini pekerja keras, sejak dulu sampai terakhir beliau sakit masih bekerja keras," katanya.
Disinggung mengenai pesan khusus, Setiawan mengaku bahwa Miyono meminta agar anak-anaknya selalu rukun dan bisa mengembangkan usaha mebel yang didirikannya.
"Agar usaha yang dirintis beliau bisa lebih maju lagi. Beliau mulai merintis usahanya sejak usia 20-21 tahun, sampai sekarang masih aktif," katanya.
Ia mengatakan termasuk hubungannya dengan Presiden Joko Widodo, Miyono memiliki hubungan yang cukup erat.
Baca juga: Paman Presiden Jokowi, Miyono tutup usia di Solo
Baca juga: Warga Solo merasa kehilangan atas wafatnya paman Presiden Jokowi
"Kita kan keluarga besar, selama kami sakit juga pak Jokowi menengok, termasuk yang minta (Pak Miyono) check up juga kan pak Jokowi," katanya.
Sebelumnya diberitakan Miyono meninggal dunia pada usia 82 tahun. Presiden Jokowi juga hadir melepas kepergian pamannya ke peristirahatan terakhir.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022