“Burung kuntul ini harus dijaga, karena bisa mengatasi serangan hama keong mas di sawah,“ kata Dedi dalam siaran pers yang diterima di Purwakarta, Jawa Barat, Senin.
Belum lama ini Dedi Mulyadi tidak sengaja menemukan seorang pedagang yang memperdagangkan burung kuntul. Pedagang tersebut membawa puluhan burung berwarna putih itu dalam satu kandang yang dibawa di atas motor.
Baca juga: Anggota DPR buat sayembara tangkap tikus di areal sawah Purwakarta
Dedi kemudian langsung menghentikan pedagang tersebut. Menurut si pedagang, burung tersebut dibelinya dari luar Purwakarta untuk dijual kepada warga sebagai peliharaan.
“Itu kan harusnya tetap di habitatnya. Kalau terus diambilin habitatnya akan habis,” kata Dedi.
Menurut Dedi, jika burung tersebut terus diambil maka ada habitat yang akan hancur, karena ekosistem dalam rantai makanan akan terputus.
Baca juga: Survei: Dedi Mulyadi "Bintang Baru" pesaing berat Ridwan Kamil
Baca juga: Dedi Mulyadi temukan bangunan penjual miras oplosan di tanah negara
Selanjutnya, Dedi membeli semua burung kuntul tersebut bersama kandangnya. Ia berharap pedagang tersebut tidak kembali berjualan burung kuntul dan beralih profesi.
Ia tak ingin burung kuntul terus menjadi objek yang diperjualbelikan. Sebab jika itu terus terjadi maka satu rangkaian rantai makanan akan terputus dan menyebabkan meningkatnya ekosistem hewan lain.
“Kalau terus dijual semua habitatnya habis. Kalau habitatnya hilang, ekosistemnya mati. Karena satu rangkaian makanan hilang, muncul hama. Saya beli semua itu untuk diamankan dan dikembalikan ke habitatnya,” kata Dedi.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022