“Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota pada Februari terjadi deflasi 0,02 persen atau penurunan IHK dari 108,26 pada Januari menjadi 108,24 pada Februari,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Setianto mengatakan pendorong deflasi ini di antaranya adalah turunnya harga-harga komoditas seperti minyak goreng, telur ayam ras dan daging ayam ras.
Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Januari-Februari 2022 sebesar 0,54 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Februari 2022 terhadap Februari 2021 sebesar 2,06 persen.
Baca juga: BI perkirakan terjadi deflasi 0,05 persen pada Februari 2022
Dari 90 kota IHK, sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan hanya sebanyak 37 kota yang mengalami inflasi pada Februari 2022.
Deflasi tertinggi terjadi di Tanjungpandan yakni sebesar 2,08 persen dengan komoditas penyebab deflasi adalah ikan kurisi yang memiliki andil 0,58 persen, ikan selar dan ikan tude 0,4 persen serta minyak goreng 0,26 persen.
Untuk deflasi terendah terjadi di Palembang, Palangkaraya dan Tarakan yaitu minus 0,01 persen.
Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,65 persen dengan komoditas penyumbang inflasi berupa ikan kembung 0,17 persen, kangkung 0,15 persen serta sawi hijau 0,10 persen.
“Sedangkan inflasi terendah terjadi di Tanjung Selor sebesar 0,01 persen,” ujarnya.
Baca juga: BPS: Laju mobilitas masyarakat saat COVID-19 pengaruhi perekonomian
Baca juga: Ekspor Januari 2022 turun, BPS sebut musiman
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022