Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta peladang yang ada di provinsi itu untuk waspada terhadap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengingat saat ini Kalbar masuk musim kering.Jadi untuk masyarakat yang punya lahan, tolong tetap dijaga, jangan sampai dibiarkan lahannya terbakar dan menjadi titik api yang besar
"Sudah tiga pekan di Kota Pontianak tidak turun hujan, jadi Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya harus hati-hati terhadap karhutla, apalagi sekarang masuk musim tanam," katanya di Pontianak, Selasa.
Ia juga meminta kepada masyarakat yang membuka lahan dengan kearifan lokal agar tetap menjaga lahan untuk mencegah terjadinya karhutla.
"Jadi untuk masyarakat yang punya lahan, tolong tetap dijaga, jangan sampai dibiarkan lahannya terbakar dan menjadi titik api yang besar," katanya.
Sebagai Gubernur ia akan terus memantau kondisi karhutla di Kalbar.
Menurutnya jika ada titik api yang kecil, hal tersebut bisa diperkirakan bahwa kebakaran lahan tersebut berada di kawasan terbuka atau lahan masyarakat.
"Namun, kalau titik apinya besar, itu umumnya terjadi di lahan perkebunan, sehingga kita minta pemilik perusahaan perkebunan untuk berhati-hati," katanya.
Gubernur meminta masyarakat yang berada di lokasi kawasan lahan terbuka untuk aktif dan waspada, mengingat semak belukar yang sudah kering akan mudah terbakar akibat cuaca panas yang terlalu lama.
"Kita tentu berharap kasus karhutla ini bisa dicegah seminimal mungkin sehingga tidak menimbulkan dampak kabut asap," demikian Sutarmidji.
Baca juga: Jelang buka ladang cegah karhutla, TNI siaga di Bengkayang-Kalbar
Baca juga: Peladang tradisional Kalbar minta DPRD berhenti bahas Raperda Karhutla
Baca juga: KPH: Kebakaran lahan di Sambas akibat pembukaan lahan dengan membakar
Baca juga: Kalbar kembangkan aplikasi asap digital pantau karhutla
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022