Manado (ANTARA News) - Ada kabar kurang enak soal kelestarian Danau Tondano, di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Kedalamannya tinggal 12 meter saja!Tiga tahun kemudian, yaitu 1996 kedalamannya tinggal 18 meter. Terakhir dilakukan BLH Provinsi Sulut tahun 2010, kedalamannya tinggal 12 meter....
"Ada tiga lokasi yang kami ambil sampel pada 2010. Kedalamannya diukur tinggal 12 meter," ujar Kepala Bidang Konservasi Sumberdaya Alam Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sulawesi Utara, Arfan Basuki, di Manado, Kamis.
Dia katakan, penyebab pendangkalan danau beragam. Di antaranya jaring apung atau karamba. Petani ikan air tawar dominan mengunakan pakan berbentuk butiran.
Ada juga disebabkan sisa pakan yang tidak dimakan kemudian mengendap ke dasar danau.
Sebab lainnya ditambahkan Arfan adalah pembukaan lahan. Masih banyak warga Kabupaten Minahasa mata pencahariannya adalah bertani. Ketika membuka lahan, hujan tiba kemudian terjadi erosi permukaan yang materialnya masuk ke kolam danau.
Hal lain yang juga turut berkontribusi dalam pendangkalan danau, kata Arfan, adalah tinja manusia serta aktivitas persawahan yang lumpurnya mengarah ke kolam danau.
"Memang bila tidak segera ditangani nasibnya bisa seperti Danau Limboto di Gorontalo yang terus mendangkal dan mulai terbentuk daratan," kata Arfan.
Diibaratkan Arfan, Danau Tondano seperti jantung Sulawesi Utara. Selain dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata, pertanian dan perikanan air tawar, Danau Tondano juga dimanfaatkan PLN menggerakkan beberapa turbin PLTA Tonsea Lama, PLTA Tanggai I dan Tanggari II.
Selain itu, PT Air Manado yang bergerak dalam suplai air bersih sebagian sumber airnya memanfaatkan air yang mengalir melalui DAS Tondano.
"Di sini perlu peran dan sinergisitas semua pihak. Bukan hanya BLH provinsi atau Kabupaten Minahasa di mana letak Danau Tondano berada. Para pihak yang berkepentingan terhadap danau ini harus sama memberi perhatian," harap Arfan.
Dia katakan, BLH Provinsi Sulawesi Utara terus berupaya membantu konservasi Danau Tondano. Di antaranya membentuk dan membina kelompok masyarakat di Kabupaten Minahasa.
Selanjutnya, bekerja sama dengan Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara yang bekerja di PT Freeport Indonesia melakukan penanaman sekitar 10.000 anakan pohon di sekitar danau.
Kedalaman Danau Tondano pertama kali diukur pada1934 oleh Zen dan Alzwer. Saat itu kedalamannya 40 meter. Pada 1974, Zen dan Alzwer juga melakukan pengukuran dan kedalamannya berkurang menjadi 28 meter.
Selanjutnya pada 1983, TNI-AL juga sempat mengukur kedalamannya dan terus berkurang menjadi 27 meter, sementara pada 1993 ketika diukur Pusat Penelitian dan Pengembangan Air kedalamannya tinggal 23 meter.
Tiga tahun kemudian, yaitu 1996 kedalamannya tinggal 18 meter. Terakhir dilakukan BLH Provinsi Sulut tahun 2010, kedalamannya tinggal 12 meter. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011