Pembukaan kembali perbatasan pada Senin merupakan tahap pertama dari rencana lima tahap yang direncanakan oleh Selandia Baru untuk terhubung kembali dengan dunia luar.
Pembatasan itu memungkinkan warga negara Selandia Baru yang telah divaksinasi lengkap, juga pelancong lainnya dari Australia yang memenuhi persyaratan, sekarang bisa memasuki negara itu tanpa harus menjalani isolasi terkelola.
Menurut otoritas Bandar Udara Internasional Auckland, empat penerbangan Air New Zealand dan satu penerbangan Qantas tiba pada Senin dari beberapa kota Australia, yakni Melbourne, Sydney, dan Perth, dengan membawa lebih dari 900 penumpang.
Pada Maret saja, lebih dari 300 penerbangan akan tersedia antara Selandia Baru dan kota-kota besar di Australia, kata juru bicara bandara Auckland.
Terminal kedatangan bandara penuh dengan air mata dan pelukan. Keluarga-keluarga yang tidak bisa bertemu selama lebih dari dua tahun kembali berkumpul pada Senin.
John Davis, seorang warga Selandia Baru yang kembali dari Australia, mengatakan kepada media setempat bahwa dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya, termasuk cucu perempuannya yang kini usianya telah bertambah tiga tahun sejak terakhir kali bertemu.
Berdasarkan persyaratan di Selandia Baru, seluruh penumpang harus menunjukkan hasil negatif tes COVID-19 prakeberangkatan serta menjalani dua tes cepat antigen pada saat kedatangan dan pada hari kelima atau keenam setelah kedatangan.
Sementara itu, mulai Kamis (3/3) pemerintah akan menghapus persyaratan isolasi mandiri bagi pelancong yang telah divaksinasi untuk memasuki Selandia Baru maupun warga Selandia Baru yang kembali dari seluruh dunia.
"Artinya, semua warga Selandia Baru yang pulang dan wisatawan yang memasuki negara ini akan dapat turun dari pesawat dan langsung bertemu dengan keluarga dan teman-teman serta menikmati segala yang ditawarkan Selandia Baru," kata Menteri Penangangan COVID-19 Chris Hipkins.
Pelancong masih akan diwajibkan untuk menjalani tes. Jika hasil tesnya positif, mereka akan diminta untuk melapor dan melakukan isolasi selama 10 hari, sama seperti pada kasus positif di masyarakat, papar Hipkins.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022