Hal tersebut terepresentasi dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Selasa yang dilakukan antara Danone-Aqua dengan PT Baciraro Minahasa Kreatif untuk pengembangan bank sampah induk Likupang serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba untuk pengembangan bank sampah induk Toba.
"Sejalan dengan visi kami "One Planet One Health", Danone-Aqua juga ingin bisa hadir dan berkontribusi sebagai salah satu pelaku usaha untuk bersama-sama melakukan sesuatu yang terintegrasi terkait pengelolaan sampah di lima kawasan destinasi prioritas," kata VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugianto dalam diskusi virtual pada Selasa.
Baca juga: KLHK: Perlu kesadaran masyarakat untuk tekan sampah plastik
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS) pada 2018, tingkat kepedulian masyarakat terkait pengelolaan sampah hanya mencapai 28 persen. Hal tersebut, kata Vera, dapat menimbulkan dampak yang serius bagi keberlangsungan kawasan wisata Indonesia.
Ia juga berpendapat bahwa kawasan wisata menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus.
"Kawasan wisata kita tentu menjadi perhatian bersama karena dampak positif dari suatu kawasan wisata itu luar biasa, mulai dari ekonomi, sosial, reputasi, hingga kesehatan," ujarnya.
Oleh sebab itu, Vera mengatakan pihaknya yakin bahwa upaya kolaborasi dengan pemangku kepentingan di wilayah destinasi prioritas akan menjadi semakin solid serta dapat membawa dampak positif untuk ekonomi dan sosial masyarakat dan para pelaku wisata.
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan pengumpulan kemasan-kemasan bekas agar tidak mencemari lingkungan menjadi tantangan yang dihadapi Danone-Aqua.
"Ini salah satu target kami di Danone. Kami mempunyai target untuk mengumpulkan lebih banyak kemasan daripada yang kami produksi," ujarnya.
Menurut Karyanto, Danone-Aqua memiliki tiga fokus terkait pengelolaan sampah plastik, salah satunya termasuk pengumpulan kemasan Polyethylene Terephthalate (PET).
"Kami bermitra dengan Veolia yang memastikan semua sampah kemasan plastik yang telah melalui proses pengumpulan di kawasan wisata dapat diolah dengan standar yang sudah ditetapkan menjadi material rPET (recycle PET) sebagai bahan baku botol plastik baru," katanya.
Selain itu, fokus kedua dan ketiga mencakup dukungan untuk membangun infrastruktur pengumpulan sampah berskala besar serta inisiatif mencegah kebocoran kemasan plastik masuk ke laut salah satunya dengan river interception.
"Pada akhirnya, kami juga percaya bahwa edukasi yang menyeluruh kepada mitra maupun langsung kepada pengunjung kawasan wisata akan memberikan dampak yang positif untuk pengelolaan sampah yang berkelanjutan sehingga tujuan untuk Indonesia yang lebih bersih dan maju dapat tercapai," kata Karyanto.
Baca juga: Danone-AQUA bersama mitra ikuti Bali's Biggest Clean Up 2022
Baca juga: Bekas botol plastik kini bisa ditukar Gopay hingga Shopeepay
Baca juga: Aksi keberlanjutan butuh kolaborasi
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022