Departemen Keuangan dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pemerintah melarang warga AS melakukan transaksi dengan bank sentral Rusia, Dana Kekayaan Nasional Federasi Rusia, dan Kementerian Keuangan Rusia.
"Langkah ini secara efektif melumpuhkan aset Bank Sentral Federasi Rusia yang disimpan di AS atau oleh warga AS, di mana pun berada," bunyi pernyataan tersebut.
Menurut pernyataan, sejumlah transaksi terkait energi tertentu akan dikecualikan dari sanksi yang baru diumumkan tersebut. Transaksi-transaksi bisnis itu masih diperbolehkan melalui izin umum yang akan datang.
Selain itu, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi pada Dana Investasi Langsung Rusia (Russian Direct Investment Fund/RDIF), atau dana kekayaan negara utama Rusia, perusahaan pengelolanya, serta salah satu anak perusahaan milik perusahaan pengelola.
Daftar sanksi tersebut juga mencantumkan CEO RDIF, Kirill Dmitriev, yang menurut departemen tersebut merupakan "sekutu terkenal" Presiden Rusia Vladimir Putin.
Langkah-langkah tersebut akan semakin membatasi "orang-orang dan entitas tersebut dari sistem keuangan AS," ungkap pernyataan itu.
AS, bersama Eropa dan sekutu lainnya, pada Sabtu (26/2) mengumumkan salah satu sanksi ekonomi paling keras terhadap Rusia sejak Moskow meluncurkan operasi militer di Ukraina, yaitu menghapus bank-bank Rusia "terpilih" tertentu dari sistem perpesanan SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication).
SWIFT diandalkan oleh sebagian besar lembaga keuangan di seluruh dunia untuk melakukan transaksi internasional.
Elvira Nabiullina, kepala bank sentral Rusia, pada Senin mengatakan bahwa Rusia telah mengembangkan sistem perpesanan keuangannya sendiri, yang dikenal sebagai SPFS, untuk menggantikan SWIFT, demikian dilaporkan kantor berita Rusia RIA Novosti dan TASS.
Dengan demikian, infrastruktur keuangan Rusia disebutkan akan berjalan lancar di tengah situasi saat ini.
Nabiullina mengatakan bank sentral akan mengambil semua langkah yang diperlukan guna mendukung bank-bank dalam negeri Rusia serta memastikan keuangan dan harga di Rusia terus stabil.
Ia mengatakan kartu pembayaran internasional yang dikeluarkan oleh bank-bank Rusia yang terkena sanksi akan terus berfungsi seperti biasa di Rusia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022