Anoa dan babirusa punah

27 Agustus 2011 08:33 WIB

Dari citra satelit kelihatannya tertutup rapat tegakan pohon. Tapi setelah ditelusuri, kondisi dalam kawasan dipenuhi jejak-jejak kerusakan,"

Manado (ANTARA News) - Anoa dan babirusa diduga telah punah di sebagian cagar alam Sulawesi Utara.  Satwa yang diperkirakan sudah tidak ada lagi itu meliputi Anoa pegunungan (bubollus quarlesi) dan babirusa (babyrousa babyrussa).

"Kedua satwa ini tidak lagi ditemukan di Cagar Alam Tangkoko dan Suaka Margasatwa Manembo-nembo. Di cagar Alam Gunung Ambang, hanya ditemukan jejaknya dan belum pernah dijumpai lagi,". ," kata Fungsional pengendali ekosistem hutan Balai Konservasi Sumberdaya Alam  Provinsi Sulawesi Utara Willy Noor Effendi di Manado, akhir pekan ini.

Anoa dan babirusa terakhir ditemukan akhir tahun 1990-an. Habitat utamanya tinggal berada di Cagar Alam Nantu, Provinsi Gorontalo.

"Jadi selain di cagar Alam Gunung Ambang, kami bisa simpulkan kedua satwa endemik Sulawesi di Sulawesi Utara punah. Di Gunung Ambang pun yang tersisa hanya Anoa pegunungan.Anoa dataran rendah (bubollus depresiocornis) sudah tidak terlihat lagi," katanya.

Willy mengatakan, salah satu ciri khas dari kedua satwa ini adalah mengisolasikan diri. Bila habitatnya diganggu mereka akan berlari menjauh.

"Memang ada kerusakan hutan di habitat kedua satwa ini. Dari citra satelit kelihatannya tertutup rapat tegakan pohon. Tapi setelah ditelusuri, kondisi dalam kawasan dipenuhi jejak-jejak kerusakan," jelasnya.

Selain kerusakan karena eksploitasi hutan, punahnya satwa tersebut karena mereka sering diburu manusia untuk dijadikan makanan.
(ANT-305)


Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011