Ratusan hektar hutan di Lahat terbakar

27 Agustus 2011 12:16 WIB
Ratusan hektar hutan di Lahat terbakar
Ilustrasi (ANTARA/Nila Fu'adi)
Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Ratusan hektare hutan di Desa Lubuksepang, Kecamatan Muarapinang dan Tanjungtebad, Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu sekitar pukul 05.00 WIB terbakar.

Wartawan ANTARA dari sekitar lokasi kebakaran melaporkan ada puluhan titik kebakaran antara lain berada di tiga kecamatan, yaitu Desa Lubuksepang, Muarapinang dan Tanjungtebad, Kota Agung yang berbatasan dengan Kota Pagaralam.

Diperkirakan, akibat medan yang sulit dijangkau dan jauh dari ibu kota Lahat, sehingga belum ada upaya penanggulangan yang dilakukan pemerintah setempat untuk pemadaman api.

Akibatnya kebakaran hutan itu kian meluas, bahkan sudah memasuki kawasan hutan lindung Bukit Barisan.

"Cukup luas hutan yang terbakar, diperkirakan mencapai ratusan hektare, mulai dari perbatasan Pagaralam, hingga memasuki hutan di kawasan arah kota Lahat," kata Haryadi, warga Desa Lubuksepang, Kabupaten Lahat.

Menurut dia, di daerah Kecamatan Muarapinang ini sudah sekitar dua bulan tidak hujan atau mengalami kemarau, sehingga mengakibatkan cukup banyak hutan yang kering dan mudah terbakar, bahkan perbukitan sudah nampak tinggal kehitam-hitaman sisa terbakar.

"Lokasi kebakaran hutan ada di lereng bukit sepanjang jalan mulai dari Pagaralam menuju ke Kota Lahat, dan termasuk juga di daerah perbukitan yang cukup jauh serta sulit dijangkau dengan kendaraan," kata dia lagi.

Ia mengatakan, kebakaran juga sering terjadi pada malam hari diduga akibat ada orang yang membuang puntung rokok sembarangan atau pembakaran lahan untuk perkebunan kopi dan karet oleh warga setempat.

Bupati Lahat, Saifudin Aswari Rifai, mengakui memang memasuki musim kemarau ini ada beberapa daerah di Lahat yang rawan kebakaran hutan, yaitu Kecamatan Mulak, Tanjungtebad, Kikim, Kota Agung, Pajarbulan, termasuk Kecamatan Gumay Ulu, karena banyak hutan semak belukar yang ditumbuhi rumput ilalang dan kayu kecil serta kawasan perkebunan yang banyak daun kayu mati sehingga mudah terbakar.

"Kita sudah menurunkan tim untuk melakukan langkah pencegahan, agar kebakaran itu tidak meluas hingga ke permukiman atau perkebunan milik warga setempat," ujar dia.

Dia mengimbau agar warga setempat menghentikan pembakaran lahan untuk pembukaan perkebunan baru, apalagi saat kemarau sekarang ini, karena akan menimbulkan kebakaran hutan dan mengakibatkan pula api sulit dikendalikan.

(ANT-127/S026)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011