Saham-saham Inggris berakhir di wilayah positif pada perdagangan Rabu waktu setempat (2/3/2022), berbalik arah setelah mencatat penurunan dua hari berturut-turut, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terangkat 1,36 persen atau 99,36 poin, menjadi menetap di 7.429,56 poin.
Indeks FTSE 100 jatuh 1,72 persen atau 128,95 poin menjadi 7.330,20 poin pada Selasa (1/3/2022), setelah tergerus 0,42 persen atau 31,21 poin menjadi 7.458,25 poin pada Senin (28/2/2022), dan melambung 3,91 persen atau 282,08 poin menjadi 7.489,46 poin pada Jumat (25/2/2022).
Polymetal International PLC, sebuah perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia melejit 18,54 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips, setelah terpuruk 26,28 persen di sesi sebelumnya.
Diikuti oleh Rolls-Royce Holdings PLC yang memproduksi turbin gas aero, kelautan, dan industri untuk pesawat sipil dan militer yang terangkat 6,77 persen, serta perusahaan manufaktur yang mengkhususkan diri dalam membeli, berinvestasi, dan melepaskan perusahaan teknik Melrose Industries PLC bertambah 6,26 persen.
Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang terintegrasi secara vertikal membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjun 41,66 persen, setelah menukik 28,95 persen sehari sebelumnya.
Disusul oleh saham perusahaan jasa pos dan kurir multinasional Inggris Royal Mail Group PLC yang anjlok 7,43 persen, serta perusahaan pembotolan dalam sistem Coca-Cola yang mengoperasikan pabrik di Eropa, Afrika dan Asia Coca-Cola HBC AG tergelincir 5,75 persen.
Baca juga: Saham Inggris ditutup di zona merah, indeks FTSE 100 jatuh 1,72 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022