• Beranda
  • Berita
  • Wamenlu AS apresiasi Indonesia dukung resolusi PBB tentang Ukraina

Wamenlu AS apresiasi Indonesia dukung resolusi PBB tentang Ukraina

3 Maret 2022 14:17 WIB
Wamenlu AS apresiasi Indonesia dukung resolusi PBB tentang Ukraina
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy R. Sherman . (ANTARA/Katriana)

Masyarakat dunia ingin agar penderitaan yang dialami oleh korban dari serangan di Ukraina tersebut segera berakhir

Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy R. Sherman berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena turut mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Ukraina.

Apresiasi itu disampaikan Wamenlu AS Wendy Sherman saat berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Rabu (2/3), menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, Kamis.

Dalam pembicaraan tersebut, Wamenlu Sherman mengecam serangan Rusia yang direncanakan, tidak beralasan, dan tidak dibenarkan terhadap Ukraina.


Baca juga: Resolusi Majelis Umum PBB tuntut penghentian invasi Rusia di Ukraina

Sebelumnya, Majelis Umum PBB pada Rabu mengadopsi sebuah resolusi yang menuntut Rusia untuk segera mengakhiri serangannya di Ukraina.

"Resolusi Majelis Umum PBB hari ini mencerminkan kebenaran yang sesungguhnya," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterrres melalui akun Twitter resminya, Rabu.

"Masyarakat dunia ingin agar penderitaan yang dialami oleh korban dari serangan di Ukraina tersebut segera berakhir," kata Guterres.


Baca juga: China tak ikut-ikutan jatuhkan sanksi finansial terhadap Rusia

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menegaskan bahwa resolusi tersebut menuntut agar Rusia segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik semua pasukan militer dari wilayah Ukraina di dalam perbatasan yang diakui secara internasional.

"Saya bersama dengan negara-negara anggota (PBB) ingin menyuarakan kekhawatiran kami terhadap 'laporan tentang serangan di sejumlah fasilitas sipil seperti permukiman, sekolah dan rumah sakit, serta serangan terhadap warga sipil, termasuk perempuan, lansia, dan penderita disabilitas serta anak-anak'," katanya, mengutip teks yang ia baca pada Rabu, berdasarkan laporan di situs resmi PBB.


Baca juga: PBB: 227 warga sipil di Ukraina tewas dan 525 terluka

Baca juga: Korsel: Mobil, ponsel tak tunduk pembatasan AS atas ekspor ke Rusia

Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022