• Beranda
  • Berita
  • Warga korban tanah bergerak di Lebak kosongkan pemukiman

Warga korban tanah bergerak di Lebak kosongkan pemukiman

3 Maret 2022 15:13 WIB
Warga korban tanah bergerak di Lebak kosongkan pemukiman
Arsip foto - Warga berupaya merobohkan rumah yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Cilangkap, Lebak, Banten, Jumat (28/1/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/aww.

Kami ingin direlokasi secepatnya

Masyarakat korban tanah bergerak di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten kini mengosongkan pemukiman karena kondisi rumah mengalami retak-retak dan dikhawatirkan roboh hingga dapat memakan korban.
 
"Kami terpaksa membongkar rumah, karena kondisi bangunan rumah terancam roboh akibat tanah bergerak, " Juli (58) seorang warga Cihuni Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Kamis.
 
Masyarakat yang tinggal di pemukiman Kampung Cihuni Curugpanjang Kabupaten Lebak sudah mengosongkan  karena mereka ketakutan bangunan rumah roboh.
 
Kondisi saat ini masih ditambah curah hujan meningkat dan hampir setiap hari dilanda hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai angin kencang, katanya.
 
Masyarakat setempat, ujar Juli kini meninggalkan pemukiman dan tinggal di tenda pengungsian.
 
"Kami sendiri kini membongkar rumah dan akan tinggal di rumah kerabat," katanya menjelaskan.

Baca juga: 120 warga Lebak tinggal di pengungsian akibat pergerakan tanah

Baca juga: Relokasi mandiri disiapkan bagi warga korban tanah bergerak di Lebak

 
Sementara itu, Ketua RT 02/RW 09 Kampung Cihuni Curugpanjang Kabupaten Lebak Dayat mengatakan masyarakat yang terdampak bencana tanah bergerak di wilayahnya tercatat 43 rumah, 48 kepala keluarga dan 174 jiwa.
 
Selain itu, fasilitas umum seperti masjid, majelis taklim dan MTs Ar-Ribathiyah, bahkan tiga kelas ruangan belajar madrasah roboh, ujarnya.
 
Nia (45) warga Curugpanjang Kabupaten Lebak mengaku rumah miliknya kini rusak parah akibat pergerakan tanah sehingga terpaksa tinggal bersama orang tua yang lokasinya aman dari pergerakan tanah.
 
"Kami ingin direlokasi secepatnya ke tempat yang lebih aman," katanya menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal mengatakan pihaknya mendukung masyarakat mengosongkan pemukiman di lokasi bencana tanah bergerak, terlebih curah hujan tinggi.
 
Pengosongan pemukiman itu untuk mencegah rumah roboh juga terjadi longsoran.
 
"Kami menyarankan warga korban bencana tanah bergerak untuk sementara tinggal di pengungsian, " katanya menjelaskan.

Baca juga: DPRD Lebak dukung pemda relokasi warga korban bencana tanah bergerak

Baca juga: BPBD Lebak melaporkan 15 rumah rusak berat akibat pergerakan tanah

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022