Beberapa hari setelah meninggalkan kota Dnipro dan Odessa, penari Ukraina, Kirgiztan dan Kanada telah mendatangi institusi itu untuk meminta pertolongan.
Tempat itu memberikan mereka tempat aman untuk berlatih dan berkesempatan tampil dalam kontrak kolaborasi yang masih ditangguhkan.
PBB memperkirakan sejuta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga selama sepekan terakhir, Kamis (3/3), dalam apa yang disebut sebagai krisis pengungsi terbesar di Eropa abad ini.
Lara Paraschiv (23), balerina kelahiran Kanada dari orangtua Rumania yang belajar di Akademi Bolshoi Ballet, Moskow, melarikan diri pada 24 Februari bersama beberapa kolega. Dia telah emnari di Opera Dnipro State dan Ballet Theatre selama dua tahun terakhir.
"Dnipro dekat dengan Donetsk dan di situ Rusia mengambil alih. Tempatnya sangat dekat dan sekarang cukup berbahaya," kata Paraschiv dalam wawancara, dikutip dari Reuters.
"Saya ingin bekerja di sini, tentu, karena saya tidak melihat keadaan akan normal lagi dalam waktu dekat. Bahkan jika perang berakhir, Ukraina harus... membangun ulang semuanya."
Institusi budaya di Rumania turut membantu para sukarelawan yang memadati perbatasan dengan tawaran makanan, transportasi, dan penginapan.
Sebagian museum telah mengorganisir tempat pengumpulan sumbangan sementara teater nasional menggunakan bus wisata untuk mengangkut pengungsi, kata Menteri Kebudayaan Lucian Romascanu.
Manajer Bucharest National Opera, Daniel Jinga, mengatakan para penari sudah mulai bekerja bersama divisi balet dan sebagian bisa tampil dalam sebulan.
"Kami akan punya kapasitas legal dan teknis untuk memberikan mereka kontrak kolaborasi dalam waktu dekat dan kami akan melakukannya karena ingin membantu mereka sepenuhnya," kata Jinga.
Baca juga: Pertunjukan balet Rusia dibatalkan di Madrid
Baca juga: Pembatasan sosial ekstrem, teater Rusia hanya jual satu tiket
Baca juga: "Ballet Royal Bali" pentas balet untuk anak panti asuhan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022