Peraih medali emas kategori senior match female 70-76 kilogram yakni Rahmawati menerima uang pembinaan sebesar Rp50 juta, sedangkan Asep Yuldan Sani yang meraih perak di nomor senior artistic male single mendapatkan Rp35 juta.
"Apresiasi setinggi-tingginya kepada atlet kita yang telah berjuang mengharumkan nama Indonesia di level Internasional. Terima kasih atas perjuangan dan prestasi yang diraih," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi usai memberikan penghargaan di Museum Digital Gedung Juang Tambun, Sabtu.
Baca juga: Rahmawati raih emas SEA Pencak Silat Championship 2022
Dia berpesan kedua atlet silat ini tidak berpuas diri dengan pencapaian mereka saat ini dan terus berlatih secara konsisten agar mampu meraih prestasi lebih tinggi lagi.
"Semoga dua pesilat kita ini bisa menjadi contoh bagi atlet-atlet lain terutama yang sedang berjuang menggapai prestasi. Karena sebetulnya juga sudah ada beberapa atlet Kabupaten Bekasi yang mampu berprestasi di level internasional," katanya menambahkan.
Pemerintah daerah, lanjut dia, akan terus berupaya meningkatkan prestasi olahraga melalui kerja sama seluruh stakeholder agar pembangunan olahraga dapat sejalan dengan prestasi yang menjadi indikator keberhasilan.
Salah satunya dengan memaksimalkan muatan lokal pencak silat pada kurikulum pendidikan mulai dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi sehingga mampu mencetak bibit atlet potensial.
"Tentu ini membutuhkan atensi seluruh pihak, baik dunia pendidikan hingga insan olahraga. Ajang para pelatih, manajer, dan official mencari serta menyiapkan putra-putri daerah untuk melahirkan atlet baru yang berprestasi," katanya menegaskan.
Baca juga: Ketua DPD RI diminta jadi pelindung perayaan seabad PSHT
Ketua KONI Kabupaten Bekasi Reza Luthfi Hasan mengatakan prestasi kedua atlet silat ini secara tidak langsung juga menggambarkan kembali sejarah wilayahnya yang dikenal sebagai daerah jawara.
"Kabupaten Bekasi dulu dikenal daerah jawara, sekarang masih banyak jawara dan atlet-atletnya juga menjadi jawara, maka kalau jawara tidak ada kata lain kecuali juara. Jadi tradisi juara di Kabupaten Bekasi ini dalam hal apapun termasuk prestasi olahraga, harus menjadikan juara sebagai tradisi," katanya.
Reza mengaku keberhasilan di kancah internasional ini merupakan modal kuat Kabupaten Bekasi menyambut perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat, November 2022 mendatang dengan mengusung target juara umum.
"Tidak ada kata lain karena prestasi adalah harga diri. Kita sudah desain untuk menjadi juara umum. Tahun 2014 kita juara umum, 2018 peringkat ketiga ini berarti kehilangan harga diri dan di 2022 nanti tekad kami adalah mengembalikan harga diri yang hilang," pungkas Reza.
Baca juga: KONI Pusat lantik Prabowo Subianto sebagai ketua umum PB IPSI
Baca juga: Pencak silat menuju Olimpiade
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022