"Krisis di Ukraina hanya bisa diatasi melalui dialog dan negosiasi. China mendukung semua upaya untuk membantu meredakan ketegangan, mendapatkan solusi politik, dan menentang semua tindakan yang justru tidak kondusif bagi resolusi diplomatik," kata Wang kepada Blinken, seperti dikutip dalam keterangan Kementerian Luar Negeri China yang dikirimkan kepada media, Minggu.
Percakapan telepon antardiplomat senior kedua negara pemimpin ekonomi dunia itu merupakan yang kedua kalinya dalam dua pekan terakhir setelah keduanya melakukan kontak pada pada 22 Februari untuk membicarakan isu yang sama.
Telepon kedua tersebut dilangsungkan pada saat parlemen China menggelar sidang tahunan dua sesi (Lianghui), yang dihadiri oleh Presiden Xi Jinping dan jajaran pejabat eksekutif.
Kedua menlu bercakap melalui telepon setelah Rusia menyatakan gencatan senjata secara parsial di Kota Mariupol dan Kota Volnovakha, Ukraina.
"China tidak ingin melihat eskalasi krisis di Ukraina terus terjadi," kata Wang yang juga anggota Dewan Pemerintahan China, jabatan setingkat menko, itu.
Ia berharap baku tembak dihentikan secepatnya dan situasi di lapangan segera reda untuk mencegah krisis kemanusiaan meluas.
China akan berupaya mencarikan solusi damai serta mendorong pihak Rusia dan pihak Ukraina melakukan negosiasi secara langsung.
"Meskipun negosiasi mungkin alot, komunitas internasional harus tetap bekerja sama dan mendukung pembicaraan bilateral sampai negosiasi mereka membuahkan hasil dan perdamaian bisa disepakati," ucapnya.
Baca juga: Menlu China dan AS bicarakan soal krisis Ukraina, Indo-Pacific
Baca juga: China tak ikut-ikutan jatuhkan sanksi finansial terhadap Rusia
China sambut baik negosiasi damai Ukraina-Rusia
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022