Melesat dari P6 untuk memimpin sebagian besar balapan sepanjang 22 putaran tersebut, Espargaro membuktikan potensi diri dan tunggangan barunya yang mengalami perubahan radikal musim ini.
Dia melewatkan kesempatan menang setelah pebalap tim Gresini Racing Enea Bastianini melakukan manuver untuk menyalip menuju tikungan pertama di lap ke-18.
Kecepatan tambahan yang dia dapat saat melaju di belakang slipstream membuat Espargaro melebar ke runoff tikungan pertama dan terpaksa finis ketiga setelah disalip Brad Binder dari tim KTM.
Rekan satu timnya, Marc Marquez, melengkapi finis lima besar setelah mengklaim posisi start kedua dalam babak kualifikasi.
"Sangat menyenangkan," kata Espargaro dalam laman resmi MotoGP.
Baca juga: Yamaha kewalahan di Qatar
"Secara umum, kami Honda dan diri saya sendiri mengirim pesan yang jelas malam ini, bahwa bukan hanya Marc Marquez yang bisa menang dengan Honda.
"Dan ini sangat luar biasa setelah bertahun-tahun Honda memiliki hanya satu pebalap yang menang," kata pebalap yang sempat kewalahan dalam tahun pertamanya menunggangi Honda musim lalu tersebut.
"Saya rasa untuk seluruh grup Honda ini luar biasa, ini berarti motor ini mampu menang dipakai oleh pebalap yang berbeda dan gaya membalap yang berbeda di berbagai tempat. Bagi sebuah pabrikan ini luar biasa."
Itu podium kedua Espargaro berseragam Repsol Honda dan merupakan hasil terbaiknya di Qatar serta finis podium pertamanya dalam seri pembuka.
Espargaro akan berupaya mempertahankan momentum saat MotoGP menyambangi Sirkuit Pertamina Mandalika dua pekan berselang.
Di Lombok, sang pebalap Spanyol juga merasakan hasil positif setelah mencatatkan lap tercepat pada sesi tes pramusim di Mandalika pertengahan bulan lalu.
Baca juga: Finis P19 di Qatar, Mario Aji penuhi target debut Moto3
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022