"Sejak kemarin, kami telah membuka pengaliran air pada jaringan-jaringan di perbatasan dengan Palyja dengan total 400 sampai 500 liter per detik," ujar Sekretaris Perusahaan PT Aetra, Yosua L Tobing dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Yosua Tobing menambahkan pengaliran air tersebut disalurkan melalui jaringan boundary di Jalan Diponegoro sebesar 150 liter per detik serta boundary Jalan MT Haryono sebesar 250 liter per detik sampai 350 liter per detik.
"Pengaliran air melalui pipa boundary ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Aetra sebagai salah satu mitra operasi PAM Jaya," katanya.
Menurut dia, sejak Jumat (2/9) pukul 13.00 WIB, Aetra telah memproduksi air bersih secara normal mencapai 9000 liter per detik, masing-masing 4000 liter per detik pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, serta 5000 liter per detik pada IPA Buaran.
Sebelumnya, produksi air bersih Aetra turun 37 persen, bahkan IPA Pulogadung pada Kamis (1/9) sempat berproduksi hanya 1000 liter per detik dari kapasitas 4000 per detik selama dua jam dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB.
Yosua menjelaskan hingga hari Minggu upaya menormalkan pengaliran air melalui Kanal Tarum Barat masih berlangsung.
Meskipun Kanal Tarum Barat sepenuhnya dalam wewenang Perum Jasa Tirta II, Aetra terus membantu mempercepat proses pemulihan dengan mengerahkan peralatan dan tenaga kerja.
"Hari ini(Minggu, red) kami juga masih akan membantu PJT II membuka tutup stop log di intake Buaran yang direncanakan sore ini untuk mengatur pengaliran air baku untuk Palyja," kata Yosua.
Ia mengatakan kerusakan tanggul setidaknya sudah terjadi empat kali sejak kerja sama operasi dimulai pada 1998 yang terjadi di ruas Cijambe, Cikunir, Kranji serta Pondok Kelapa.
Kejadian jebolnya Pintu Air Buaran di daerah Kalimalang sempat mengakibatkan pasokan air bersih ke berbagai titik yang terletak di wilayah DKI Jakarta menjadi terganggu dan diperkirakan membutuhkan beberapa hari untuk perbaikan.
Aetra adalah mitra operasi PDAM DKI Jakarta (PAM JAYA) dan saat ini, Aetra memiliki lebih dari 386 ribu pelanggan di wilayah operasionalnya.
(T.S034/A011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011