Project Director LRT City MTH Aan Susanto mengatakan, untuk mendukung hal tersebut, perseroan pun membangun LRT City MTH – MTH 27 Office Suites yang merupakan kawasan perkantoran yang terintegrasi langsung dengan LRT sehingga memudahkan penghuni apartemen, pengunjung kawasan ritel, atau pegawai yang berkantor di perkantoran, dalam beraktivitas atau melakukan mobilitas.
"Kami mendesain LRT City MTH selaras dengan konsep LRT yang menawarkan mobilitas masa depan bagi masyarakat," ujar Aan dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk itu memang mengembangkan lokasi stasiun LRT menjadi kawasan-kawasan berbasis TOD dengan mengusung nama LRT City.
Menurut Aan, LRT City MTH – MTH 27 Office Suites hadir sebagai properti komersial yang tidak sebatas ruang kerja bagi masyarakat, namun juga melengkapi gaya hidup kaum urban. Kawasan tersebut terletak di lokasi yang sangat strategis, terintegrasi langsung dengan Stasiun LRT Ciliwung dan Halte Busway Transjakarta Cawang – Ciliwung.
Kawasan itu dilengkapi dengan sky bridge atau jembatan layang yang terkoneksi dengan stasiun LRT, area komersial serta coworking space yang sangat memungkinkan menjadi sebuah meeting hub masyarakat Jabodetabek.
Keunggulan lainnya, lanjut Aan, kawasan tersebut juga menawarkan kemudahan bagi masyarakat yang menggunakan sepeda untuk berpindah moda transportasi.
"Bahkan, kami melengkapi kawasan ini dengan shower room bagi yang ingin membersihkan diri setelah bersepeda atau berolahraga sehingga dapat langsung menuju kantor. Ada juga area penitipan sepeda, dengan bengkel dan kafe tentunya," kata Aan.
Tahap awal, LRT City MTH – MTH 27 Office Suites baru mengakomodasi tempat penitipan sepeda. Namun ke depan, ADCP akan menggandeng dinas terkait guna menggencarkan kampanye menggunakan sepeda sehingga di titik-titik tertentu ada penyewaan sepeda seperti yang sudah diterapkan di kawasan GBK.
Aan menjelaskan, LRT City MTH – MTH 27 Office Suites terdiri dari 13 lantai dimana 11 lantai merupakan area perkantoran dengan tiga lantai diperuntukkan sebagai area komersial. Area ritel akan dialokasikan seluas 1.500 m2 dimana sudah ada tiga penyewa saat ini yakni satu bank, cafe, dan Sokupan. Aan menyebut area ritel masih dibuka untuk 12 tenant F&B saat ini.
Sementara itu, untuk Coworking Space rencananya akan dibangun hingga dua lantai dari area perkantoran. Saat ini tiga lantai dari area perkantoran sudah tersewa di mana dua lantai sudah fitting out dan siap beroperasi, sedangkan satu lantai lagi masih dalam proses design.
"Okupansinya sudah tiga lantai atau 25 persen. Harga sewa kami sekitar Rp200.000-Rp300.000 per m2 setiap bulannya," ujar Aan.
Tidak kalah penting, lanjut Aan, gedung tersebut juga telah mendapat sertifikat green building dengan level Platinum. Aspek ini membawa banyak manfaat kepada penyewa, termasuk biaya operasionalnya menjadi lebih rendah.
LRT City MTH – MTH 27 Office Suites juga sudah menerapkan teknologi building implementation model (BIM) hingga level 7D. Teknologi ini digunakan dalam pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas bangunan yang diintegrasikan dengan simulasi CAD 7D.
Aan menjelaskan, teknologi tersebut membuat semua peralatan kantor seperti speaker, AC dan lain-lain bisa terdeteksi secara digital, sehingga mudah diketahui kapan pemeliharaan atau penggantian aset harus dilakukan.
Baca juga: ADCP percepat proyek hunian seiring akan segera beroperasinya LRT
Baca juga: Analis: Valuasi saham-saham properti sudah relatif murah
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022