• Beranda
  • Berita
  • PM Ishtaye kecam pembunuhan bocah Palestina oleh tentara Israel

PM Ishtaye kecam pembunuhan bocah Palestina oleh tentara Israel

7 Maret 2022 13:07 WIB
PM Ishtaye kecam pembunuhan bocah Palestina oleh tentara Israel
Arsip Foto - Seorang wanita Palestina bereaksi sembari dikawal oleh pasukan Israel ketika mesin Israel menghancurkan struktur mereka di Yatta, West Bank yang diduduki Israel, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/pras/sad.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Minggu (6/3) mengecam pembunuhan bocah berusia 14 tahun oleh tentara Israel di Abu Dis, kota di tenggara Yerusalem, kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan.

Isthaye mewanti-wanti apa yang disebutnya "konsekuensi berbahaya dari eskalasi pembunuhan dan eksekusi lapangan yang dilakukan oleh pasukan Israel di wilayah Palestina."

Menurut kesaksian warga Palestina, bocah bernama Yamen Jaffal itu terluka parah dalam aksi protes warga Palestina di Abu Dis. Saat itu pasukan Israel menyerbu kota itu untuk menangkap aktivis Palestina.

Saksi menambahkan tentara Israel menghalang-halangi ambulans Palestina untuk mengevakuasi Jaffal. Mereka lantas menangkap bocah itu selagi kondisinya kritis.

Baca juga: 130 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan tentara Israel

Jaffal kemudian meninggal akibat luka-luka yang dideritanya, menurut kementerian kesehatan.

Sementara itu, juru bicara militer Israel melalui pernyataan mengeklaim bahwa tentara Israel melihat dua warga Palestina melempar bom molotov ke arah pos militer Israel di daerah tersebut.

Jubir itu juga mengatakan tentara Israel menembaki keduanya, salah satunya terluka dan satu lainnya melarikan diri.

Sebelumnya pada Minggu, seorang warga Palestina berusia 19 tahun tewas di tangan polisi Israel di kota tua di Yerusalem Timur setelah berupaya menikam dua polisi Israel, menurut Radio Israel.

Sumber: Xinhua

Baca juga: Pasukan Israel bunuh petempur Palestina
Baca juga: Pasukan Israel bunuh warga Palestina dalam bentrokan di Tepi Barat

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022