BPBD Bogor: Penanganan pohon tumbang selesai, Jalan MA Salmun lancar

7 Maret 2022 15:53 WIB

Kondisi Jalan MA Salmun Kota Bogor yang sempat terjadi pohon tumbang telah bersih dan dapat dilalui pengendara maupun pejalan kaki, Senin (7/3/2022). ANTARA/HO-Disperumkim/am.

Jalan sudah bisa dilalui, batang pohon sudah dipotong-potong dan dipindahkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, memastikan Jalan MA Salmun yang sempat tertutup pohon tumbang akibat angin kencang, telah lancar dilalui kendaraan maupun pejalan kaki, karena penanganan batang pohon tumbang itu telah selesai.

"Jalan sudah bisa dilalui, batang pohon sudah dipotong-potong dan dipindahkan. Tim Disperumkim juga sudah membersihkan sisa ranting dan daun di pinggir jalan," kata Kepala Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas di Kota Bogor, Senin.

Theofilo menyampaikan setelah mengerahkan tim untuk memindahkan batang pohon besar yang tumbang menimpa mobil minibus sekitar pukul 7.00 WIB di Jalan MA Salmun sekitar Pasar Anyar yang sempat menyebabkan kemacetan, kini lalu lintas sudah normal kembali.

Baca juga: Lima unit rumah warga di Aceh Jaya tertimpa pohon

Pohon besar berdiameter 30 cm dengan tinggi 15 meter tumbang karena sudah rapuh sehingga patah di bagian bawah saat angin kencang. Posisi pohon yang tumbang tepat mengenai mobil bagian depan di bagian batang pohon sebelum dahan utama.

Kaca depan mobil pun hancur dan bagian kap mesin serta "dashboard" mengalami kerusakan. Beruntungnya tidak ada korban dalam kejadian ini.

Sementara itu, terpisah Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Irfan Zacky menyampaikan pada pukul 11.00 WIB kondisi Jalan MA Salmun sudah benar-benar bersih dari batang, ranting maupun daun pohon yang tumbang.

Baca juga: Hujan dan angin kencang sebabkan sejumlah pohon tumbang di Kota Malang

Begitupun mobil berwarna putih yang tertimpa pohon sudah dipindahkan dan dalam perhitungan kerugian yang dialami pemiliknya.

"Biaya Kurang lebih sekitar Rp5-7 juta. Kerusakan kaca depan, 'dashboard' dan kap mesin. Tim kami masih menghitung untuk dibantu," kata Irfan.

Baca juga: JKPI bersepakat dengan Perpusnas dan ANRI kelola kearsipan daerah