Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, Bamsoet menegaskan peristiwa penyerangan itu dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).
"Pemerintah melalui aparat TNI-Polri untuk segera mengambil tindakan terukur terhadap KKSB, serta mengusut dan mengungkap peristiwa tersebut," harap Bamsoet.
Dia meminta kasus itu menjadi perhatian aparat TNI-Polri agar kedepannya dapat memberikan pengawalan dan penjagaan kepada para pekerja yang bertugas membangun ataupun memperbaiki jaringan telekomunikasi di wilayah Papua guna mencegah berulangnya penyerangan KKSB.
Delapan karyawan PT Palapa Ring Timur Telematika yang sedang memperbaiki tower base transcelver station (BTS) 3 Telkomsel di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Papua (2/3) tewas akibat serangan tersebut.
Bamsoet juga meminta intelijen TNI dan Polri untuk terus menginvestigasi KKSB guna mengungkap jaringannya, disamping tetap memproses dan melakukan pengejaran serta pengepungan terhadap KKSB yang sudah sangat meresahkan dan menimbulkan rasa takut dengan perbuatan teror di masyarakat Papua.
Bamsoet menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang sedalam-dalamnya atas jatuhnya delapan korban jiwa warga sipil tersebut, serta mengecam keras serangan KKSB terhadap warga sipil di Papua, terutama penembakan terhadap pekerja jaringan telekomunikasi tersebut.
Dia juga meminta komitmen pemerintah membentuk tim independen untuk mengusut tuntas ragam kekerasan yang terjadi di Papua, guna mengembalikan situasi menjadi kondusif sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat Papua.
Baca juga: Anggota DPR minta Pemerintah tindak tegas pelaku penembakan di Beoga
Baca juga: KSP kecam insiden penyerangan KKB di Papua
Baca juga: Lokasi penyerangan karyawan PTT hanya terjangkau helikopter
Pewarta: Fauzi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022