Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menyampaikan perdesaan masih menjadi penyangga ekonomi nasional.
"Sepanjang pandemi, desa tetap berinovasi, desa tetap bangkit, desa tetap tumbuh menapaki jalan kemandirian desa," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, terdapat tiga prioritas fokus anggaran dana desa pada tahun 2022. Pertama, untuk percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sesuai kewenangan desa.
Dalam program PEN, lanjut dia, salah satunya mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama, serta penanggulangan kemiskinan untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan.
Terkait kemiskinan di desa, ia mengatakan jika dibanding antara kota dan desa, kemiskinan di desa lebih rendah yaitu hanya 0,60 persen dibandingkan kota yang mencapai 7,88 persen.
"Hal itu menunjukkan bahwa desa lebih cepat dan tanggap dengan pandemi COVID-19 dibandingkan dengan kota, serta dana desa yang digelontorkan pemerintah pusat ke desa-desa cukup efektif," tutur Mendes PDTT dalam acara Pra-Muktamar Muhammadiyah bertema "Membangun Desa, Membangkitkan Ekonomi Lokal".
Untuk prioritas kedua, ia menyampaikan, dana desa tahun 2022 difokuskan untuk menjalankan program prioritas nasional sesuai kewenangan desa, salah satunya program pendataan desa, pemetaan potensi, dan sumber daya hingga penguatan ketahanan pangan.
Sedangkan prioritas ketiga adalah Penggunaan Dana Desa untuk mitigasi, dan penanganan Bencana Alam dan Non Alam, sesuai dengan kewenangan desa.
"Jadi kalau ditanya, jawabannya dana desa itu boleh dibuat apa saja selama masih berkaitan dengan peningkatan SDM dan pemulihan ekonomi," katanya.
Baca juga: Mendes PDTT ajak mahasiswa berkolaborasi percepat pembangunan desa
Baca juga: Mendes PDTT ingatkan BUMDes tidak boleh saingi UMKM
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022