Ahli epidemiologi Amerika Serikat (AS) Syra Madad menyebut COVID-19 kemungkinan tidak akan hilang dalam waktu dekat sehingga orang-orang tetap harus fleksibel memakai masker serta mempraktikkan jaga jarak fisik kembali jika tingkat kasus meningkat.Saya rasa sangat penting untuk disampaikan bahwa ketika orang-orang mengamati rendahnya tingkat penularan di masyarakat, hal itu tidak berarti berada pada angka nol
"Saya rasa sangat penting untuk disampaikan bahwa ketika orang-orang mengamati rendahnya tingkat penularan di masyarakat, hal itu tidak berarti berada pada angka nol," ujar Madad yang juga merupakan Direktur Senior Sistem Program Patogen Khusus di NYC Health + Hospital, seperti dilansir Xinhua, Selasa.
Madad menuturkan bahwa di area-area yang dianggap memiliki tingkat penularan COVID-19 masyarakat yang tinggi, orang-orang perlu mengambil tindakan pencegahan pandemi seperti biasa.
Sedangkan di area-area dengan tingkat penularan COVID-19 masyarakat yang rendah atau menengah, praktik memakai masker dan jaga jarak fisik dapat dilonggarkan dengan aman bagi beberapa kalangan, namun tidak untuk semua orang.
Berdasarkan laporan CNN, melansir data terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS, jumlah county dengan tingkat kasus COVID-19 yang tinggi mencatatkan penurunan dari sekitar 1.200 pada 24 Februari menjadi 472 pada 3 Maret.
Data CDC menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen penduduk di AS bermukim di lokasi dengan tingkat penularan COVID-19 masyarakat yang rendah atau menengah, imbuh laporan itu.
Namun, hingga Senin (7/3), sekitar 35 persen populasi di AS belum menjalani vaksinasi penuh, menurut data CDC.
Sekitar tiga persen populasi di AS, atau kurang lebih sembilan juta jiwa, mengalami gangguan kekebalan tubuh dan rentan mengidap penyakit parah, terlepas lokasi di mana mereka bermukim, sebut laporan CNN.
Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022