Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, meminta seluruh terminal feri internasional di Batam dibuka menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara dalam kebijakan bebas karantina COVID-19 bagi wisman.Saya sudah surati Kemenko Perekonomian. Saya minta bantuan dan saran agar seluruh pelabuhan dibuka
"Saya sudah surati Kemenko Perekonomian. Saya minta bantuan dan saran agar seluruh pelabuhan dibuka," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa.
Saat ini, pemerintah sudah mengizinkan turis masuk Kota Batam tanpa harus melalui karantina COVID-19. Namun, kebijakan itu masih berlaku untuk pelancong yang datang melalui Terminal Feri Nongsa Pura.
Baca juga: Batam siap jalani kebijakan bebas karantina untuk wisman
Padahal, di Batam terdapat setidaknya lima terminal feri internasional yang biasa digunakan sebagai pintu masuk wisman dari Singapura.
Menurut Rudi, terminal feri internasional lainnya saat ini memang belum siap menjadi pintu masuk wisman dengan kebijakan tanpa karantina, karena belum dilengkapi perlengkapan RT PCR.
"Maka kemarin saya rapat, panggil semua orang pelabuhan, agar mereka mempersiapkan diri untuk operasional," kata Wali Kota.
Baca juga: Kadispar: 800 wisman dijadwalkan ke Batam dan Bintan hingga Mei 2022
Ia menegaskan, satu syarat utama pelaku perjalanan luar negeri yang hendak memasuki Batam tanpa karantina adalah mengantongi hasil RT PCR negatif, dalam pemeriksaan setibanya di Batam. Karenanya, alat pemeriksaan COVID-19 harus tersedia di terminal feri.
Selama hasil pemeriksaan RT PCR belum keluar, maka pelancong harus menunggu di tempat tinggalnya.
"Mereka yang datang sudah boleh langsung ke hotel dan tidak boleh keluar sampai ada pemberitahuan bahwa dia negatif," kata Wali Kota.
Dalam kesempatan itu, ia meyakinkan pelancong yang datang ke Batam telah bebas COVID-19, sehingga tidak perlu khawatir bila berinteraksi dengan masyarakat setempat.
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022