• Beranda
  • Berita
  • KND: Disabilitas juga punya bakat dan hasrat layaknya manusia lainnya

KND: Disabilitas juga punya bakat dan hasrat layaknya manusia lainnya

8 Maret 2022 21:17 WIB
KND: Disabilitas juga punya bakat dan hasrat layaknya manusia lainnya
Tangkapan layar Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia (kiri) dalam Webinar “Mendobrak Bias dan Mewujudkan Kesetaraan Gender” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (8/3/3022). ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

adanya kesenjangan kelompok disabilitas mendapatkan pekerjaan

Ketua Komisi Nasional Disabilitas (KND) Dante Rigmalia menekankan kelompok disabilitas juga memiliki bakat, minat serta hasrat layaknya manusia lainnya yang hidup dalam keberagaman di Tanah Air.

“Hal pertama yang harus kita bangun adalah kesadaran bahwa disabilitas terutama perempuan, memiliki potensi minat dan bakat serta hasrat sebagaimana perempuan lainnya,” kata Dante dalam Webinar “Mendobrak Bias dan Mewujudkan Kesetaraan Gender” yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Dante menuturkan Komisi Nasional Disabilitas (KND) merupakan lembaga yang dibentuk dengan memegang teguh amanat dan mandat yang mengawal terwujudnya pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas.

Baca juga: Bappenas: Indeks inklusivitas terhadap kesetaraan gender masih rendah
Baca juga: Tingkat melek huruf perempuan penyandang disabilitas hanya 44,5 persen

Dante mengatakan, dalam perjalanannya, pemenuhan hak-hak disabilitas itu masih menemukan kesulitan karena adanya pola pikir dan sudut pandang keliru terhadap kelompok disabilitas yang terbentuk akibat adanya stigma yang memicu terjadinya diskriminasi pada kelompok itu.

"Hal itu masih nampak jelas dengan adanya kesenjangan kelompok disabilitas mendapatkan pekerjaan, pendapatan antargender yang tidak sama, terjadinya kekerasan dan banyaknya kejahatan seksual menimpa disabilitas," katanya.

​​​​​​Guna menyelesaikan masalah tersebut, Dante menyarankan pihak-pihak terkait untuk membantu mengubah persepsi tersebut melalui penyadaran kepada masyarakat bahwa disabilitas juga memiliki bakat dan hasrat untuk hidup seperti manusia lainnya.

Lewat perubahan pola pikir itu, negara dapat menggali langsung apa yang sebenarnya penyebab utama hak-hak mereka tidak dapat terpenuhi secara nyata. Dari situlah, seluruh pihak dapat mengupayakan bersama menghilangkan hambatan bagi penyandang disabilitas.

Dengan adanya kepercayaan diri yang tinggi dalam kelompok disabilitas, kata dia, maka mereka dapat melibatkan diri dalam  pembangunan, menerima kekurangan yang ada pada dirinya juga berkontribusi di masyarakat secara luas dan juga untuk negara.

Baca juga: Memberdayakan perempuan disabilitas melalui pelatihan membatik
Baca juga: Perempuan dan anak penyandang disabilitas alami kerentanan berlapis

Dante juga menyarankan, meski kebijakan negara yang melibatkan disabilitas terus bertambah, dampak positif yang diberikan belum sepenuhnya dapat dirasakan. Sehingga semua lembaga terkait perlu memiliki tindakan preventif, kuratif dan promotif untuk menjembatani penghalang tersebut.

Dalam pembuatan master plan negara, pemerintah juga seharusnya melibatkan penyandang disabilitas di dalam segala proses yang dijalankan. Mengingat penyandang disabilitas tersebar di seluruh wilayah negara yang sangat luas.

Implementasi yang diterapkan dari master plan juga, kata dia, harus berkesinambungan dan bisa terus menjamin pelibatan penyandang disabilitas termasuk menikmati hasil-hasil dari pembangunan tersebut.


Baca juga: Mensos butuhkan inovasi perempuan kurangi celah teknologi disabilitas
Baca juga: Masih jauh, keadilan bagi perempuan penyandang disabilitas

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022