"Islam sendiri mengajarkan `ihyau ardl al mawat`. Hidupkan tanah mati untuk dimanfaatkan secara nyata," kata Said Aqil di Jakarta, Kamis.
Dikatakannya, di Indonesia ada puluhan ribu hektare, bahkan bisa jutaan hektare, tanah mati yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Said Aqil menilai Indonesia saat ini tengah mengalami penurunan ketahanan pangan. Indikasinya terletak pada peningkatan tajam jumlah penduduk yang berbanding terbalik dengan potensi pertanian.
"Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia terus bertambah, tapi banyak cerita petani yang justru mengalami gagal panen. Artinya potensi pertanian belum tergarap maksimal, bahkan belakangan menurun dari apa yang sebelumnya sudah dihasilkan," katanya.
PBNU menilai pemberdayaan lahan tidur di seluruh pelosok tanah air merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Selain itu, pembukaan daerah transmigrasi baru juga bisa dilaksanakan. Selain meratakan penyebaran penduduk, juga bisa meningkatkan ketahanan pangan nasional.
PBNU sendiri optimistis dan meminta pemerintah bersikap sama dalam menghadapi persoalan ketahanan pangan, persoalan bangsa yang lain.
"Jangan pernah merasa pesimis dan jangan pernah merasa Indonesia akan bangkrut. Optimis, terus berusaha dan berdoa pasti akan menuai keberhasilan," kata Said Aqil.
(T.S024/Z002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011