Pihak berwenang lokal mengatakan 45 orang termasuk dua anak buah kapal berada di kapal itu ketika kapal itu terjerat kabel dan terbalik, kata stasiun televisi CCTV.
Tetapi para saksi mata yang dikutip surat kabar Beijing News mengatakan ada 92 pelajar di feri itu, dan satu blogger mengaku telah menghitung 63 mayat di sungai setelah musibah Jumat petang itu.
Para pejabat mengatakan feri itu terjerat satu kabel yang tampaknya kemudian melilit kipasnya di satu sungai di Shaoyang provinsi Hunan, China selatan.
Mereka mengatakan tiga orang masih hilang, sementara 16 orang cedera dan 13 selamat tanpa cedera.
"Beberapa saksi mata melaporkan saat itu tentang musibah tersebut, 92 pelajar menumpang kapal itu," kata satu laporan di Beijing News.
Laporan itu menambahkan orang mulai membersihkan mayat-mayat para korban dan membakar uang kertas--satu kebiasaan yang dilakukan bagi orang yang meninggal di China.
"Kapal itu penuh sesak, kami sulit bernafas," kata seorang penumpang yang selamat kepada surat kabar itu, dan menambahkan ia melihat satu catatan yang setengah terhapus di kapal itu yang mengatakan kpal itu hanya diizinkan mengangkut 32 penumpang.
Kantor berita Xinhua mengatakan dua pemilik kapal yang dicarter oleh satu sekolah lokal untuk mengangkut pelajar itu ditahan.
Peraturan yang lemah dan penegakan peraturan keselamatan yang juga kurang di jalur pelayaran China menyebabkan sering terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa.
(Uu.H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011