• Beranda
  • Berita
  • Benzema bilang tekanan, Pochettino sebut gol pertama ubah segalanya

Benzema bilang tekanan, Pochettino sebut gol pertama ubah segalanya

10 Maret 2022 05:52 WIB
Benzema bilang tekanan, Pochettino sebut gol pertama ubah segalanya
Pemain Real Madrid Karim Benzema saat menciptakan gol keduanya dalam pertandingan leg pertama 16 besar Liga Champions melawan Paris St Germain di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol, 9 Maret 2022. (REUTERS/SUSANA VERA)
Striker Real Madrid Karim Benzema yang mencetak hattrick ke gawang Paris Saint Germain dalam pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions, menolak gol pertamanya adalah karena blunder yang dibuat kiper PSG Gianluigi Donnarumma.

"Itu bukan kesalahan (Donnarumma). Itu tekanan dari seluruh tim," kata pemain asal Prancis ini dalam wawancara setelah laga dalam laman Liga Champions, Kamis dini hari ini.

Hattrick Benzema membuat Madrid tidak saja membalikkan ketertinggalan 0-1 pada babak pertamanya namun juga membuat Madrid menang 3-1 sehingga lolos ke perempat final dengan agregat 3-2.

Baca juga: Hattrick Benzema singkirkan PSG dan kirimkan Madrid ke perempat final

Dia mendedikasikan tiga golnya dan kemenangan Madrid dan untuk penggemar Madrid.

"Kami butuh pendukung dan ini untuk mereka. Ini pertandingan yang sangat berat namun kami terus menekan sampai akhir dan kami pantas menang," kata Benzema.

"Kami kalah pada leg pertama, mereka memimpin 1-0, tetapi pendukung kami terus memberikan segala hal yang baik kepada kami sampai peluit terakhir berbunyi," sambung dia.

Pelatih Paris Saint Germain Mauricio Pochettino sendiri melihat timnya pantas menang dan tampil sebagai tim yang lebih baik, namun gol pertama Benzema telah mengubah arah pertandingan.

Baca juga: PSG harus bermain menyerang lawan Real Madrid, kata Neymar

"Paris Saint-Germain kini sudah mengejar gelar Liga Champions selama bertahun-tahun. Saya kecewa sekali, marah, tapi segala hal bisa terjadi. Pekan-pekan ke depan tidak akan mudah," kata Pochettino.

"Gol pertama," sambung dia, "sama sekali mengubah jalannya pertandingan."

"Selama satu jam kami lebih baik dari pada Real Madrid. Atmosfer berubah di dalam stadion. Kami membuat banyak kesalahan setelah itu, kami tak bisa bilang kami tak melakukan kesalahan.," papar dia.

"Perasaan yang paling buruk adalah kami tim yang lebih baik, tetapi kami dikalahkan dalam waktu 10 menit."

Baca juga: Walau imbang 0-0 lawan Sporting, City lolos ke delapan besar
Baca juga: Inter Milan disingkirkan Liverpool dengan agregat 1-2

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022