Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan Korp Brimob harus menjadi teladan, tidak hanya bagi masyarakat, namun juga kepada seluruh anggota Polri, salah satunya mengenai urusan kedisiplinan nasional seperti yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
“TNI-Polri memiliki kedisiplinan yang berbeda dengan masyarakat. Namun, saya yakin Korps Brimob Polri memiliki kedisiplinan yang lebih tinggi,” kata Sigit saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Koprs Brimob Polri Tahun 2022 di Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Di hadapan 1.500 personel Korps Brimob yang hadir, Sigit menyampaikan tantangan tugas yang dihadapi jajaran Polri utamanya Korps Brimob sebagai pasukan elit Polri.
Tantangan tersebut di antaranya, perkembangan lingkungan strategis yang semakin cepat dan tidak menentu, mulai dari Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, terorisme, pandemi COVID-19, invasi militer Ukraina, krisis energi dan ekonomi global, inflasi, dan sebagainya.
"Tentunya, perkembangan lingkungan strategis tersebut akan berpengaruh terhadap stabilitas kamtibmas sehingga membuat tantangan tugas Polri ke depan semakin kompleks," ujar Sigit.
Pemerintah, kata Sigit, saat ini sedang melakukan transformasi kebijakan perekonomian Indonesia. Hal ini membutuhkan pengawalan dan dukungan maksimal dari TNI-Polri agar program pemerintah berjalan maksimal.
Menurut dia, dalam situasi ini, kehadiran cepat pasukan Brimob Polri diperlukan untuk menghentikan konflik dan mencegah terjadinya konflik lanjutan.
“Penanganan konflik dan huru-hara anarkis harus memperhatikan asas legalitas, proporsionalitas, nesesitas, dan akuntabilitas serta menunjung tinggi Hak Asasi Manusia," kata Sigit mengingatkan.
Baca juga: Kapolri kukuhkan Pasukan Respons Cepat Korps Brimob
Lebih lanjut jenderal bintang empat itu juga mengingatkan akan tantangan tugas di tahun 2022 di mana Indonesia menjadi tuan rumah sejumlah agenda internasional maupun nasional, seperti rangkaian Presidensi G20, GPDRR, COP-4 Minamata, MotoGP dan WSBK Mandalika.
Menurut dia, keberhasilan pengamanan akan meningkatkan reputasi dan tingkat kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia. Dengan suksesnya kegiatan tersebut, akan memberikan efek ganda bagi negara Indonesia.
Untuk itu Sigit menekankan, jajaran Polri khususnya Korps Brimob meningkatkan kompetensi dan kemampuannya dalam bertugas dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada.
“Jangan ada gangguan keamanan sekecil apapun, terlebih yang dapat menarik perhatian dunia. Jaga wibawa bangsa Indonesia sebagai tuan rumah dan tunjukkan bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi," ujarnya.
Mantan Kabareskrim itu juga meminta jajarannya untuk meningkatkan sinergi dan soliditas TNI-Polri. Serta memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa TNI-Polri hadir sebagai representasi negara dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban.
"Negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran, terorisme dan lainnya yang mengganggu keutuhan NKRI," tegasnya.
Tugas lain Korps Brimob dalam penangulangan bencana, terkait hal ini, Sigit mengatakan kondisi geografis Indonesia yang berada di lingkaran cincin api atau ring of fire berpotensi terjadinya beberapa peristiwa bencana alam di lingkungan masyarakat.
Oleh sebab itu, Sigit menegaskan, seluruh personel Polri bisa hadir dengan cepat pada saat terjadinya bencana alam. Mengingat, hal itu sebagai representasi dari wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat ketika dalam keadaan sulit.
Baca juga: Brimob Polri latihan perang area kota di Meikarta
“Segera berikan dukungan terbaik kepada masyarakat untuk segera pulih dari bencana dan kembali melaksanakan aktivitas,” katanya.
Namun, lanjut dia, diutamakan penyelamatan kepada masyarakat melalui kemampuan search and rescue (pencarian dan penyelamatan) yang dimiliki oleh personel Brimob Polri dengan dukungan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Menghadapi berbagai ancaman ini, mantan Kapolda Banten ini menyampaikan peran Brimob akan menjadi semakin penting. Demi menjawab tantangan itu, kini Polri telah mengusulkan pengembangan Korps Brimob Polri.
Terdapat dua isu strategis yang harus dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan restrukturisasi Korps Brimob Polri. Pertama, terkait dengan sumber daya manusia. Pengembangan struktur ini akan disertai dengan penambahan personel Korps Brimob Polri secara signifikan.
"Pendidikan dan pelatihan terhadap personel yang baru harus segera dilakukan,” kata Sigit.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rapim TNI-Polri di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Selasa (1/3). Presiden menegaskan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri tidak ikut dalam urusan demokrasi.
Presiden juga menyebutkan jajaran TNI dan Polri harus memperbaiki kedisiplinan nasional. Menurut Presiden Jokowi, disiplin tentara dan kepolisian itu berbeda dengan disiplin masyarakat sipil.
Kedisiplinan tersebut, menurut Presiden Jokowi, tidak hanya berlaku bagi tentara dan anggota Polri saja tapi juga terhadap anggota keluarga di rumah.
Baca juga: Restrukturisasi Korps Brimob didukung mako baru di tiga wilayah
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022