Saya berbicara dengan para pemimpin Pasifik setiap minggu dan itu lah yang memastikan bahwa kami dapat memblokade kehadiran itu ke dalam wilayah kami karena kami berbagai nilai dengan Pasifik
Australia telah mampu menghentikan “masuknya” China ke kepulauan Pasifik melalui pembicaraan mingguan dengan para pemimpin di sana dan menawarkan bantuan vaksin, kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Minggu (13/3).
Kekhawatiran akan ambisi militer China terhadap wilayah itu setelah China mengerahkan polisi dan alat anti kerusuhan ke Pulau Solomon mendorong Menteri Amerika Serikat Antony Blinken untuk mengumumkan pada bulan lalu bahwa AS akan membuka kedutaan besar di Pulau Solomon.
Morrison mengatakan China sudah “sangat jelas” bercita-cita untuk membangun pangkalan militer di kepulauan Pasifik, tetapi itu tidak terjadi.
Itu karena Australia bekerja sama dengan kawasan itu, termasuk menyediakan vaksin COVID-19 sebelum yang lain menawarkan dukungan, katanya dalam wawancara televisi dengan Nine’s Weekend Today.
Baca juga: China klarifikasi sorotan laser terhadap pesawat Australia
“Saya berbicara dengan para pemimpin Pasifik setiap minggu dan itu lah yang memastikan bahwa kami dapat memblokade kehadiran itu ke dalam wilayah kami karena kami memiliki nilai-nilai yang sama dengan Pasifik,” katanya.
Australia merupakan pemberi bantuan terbesar ke kepulauan itu dalam sejarah, meskipun China telah meningkatkan pinjaman dan bantuan infrastruktur dan menyediakan peralatan militer ke pusat regional Fiji.
China sebelumnya mengatakan Australia dan AS “menghidupkan kembali mentalitas Perang Dingin” sementara bantuan China akan “membangun komunitas dengan masa depan bersama bagi China dan negara-negara Pulau Pasifik,” katanya.
Ketegangan antara Australia dan China, yang merupakan mitra dagang penting, telah meningkat saat China menjatuhkan sanksi pada produk-produk Australia sebagai pembalasan bagi Australia yang menyerukan penyelidikan terkait asal mula pandemi COVID-19.
Morrison, yang menghadapi pemilihan Mei mendatang, telah menempatkan retorika keras pada China sebagai topik utama kampanyenya untuk pemilihan kembali.
Sumber: ReutersBaca juga: Australia: Saat Rusia serang Ukraina, China lirik Indo-Pasifik
Baca juga: Australia desak China ikut menentang invasi Rusia di Ukraina
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022