• Beranda
  • Berita
  • Putin, Macron, Schulz bahas krisis Ukraina via telepon

Putin, Macron, Schulz bahas krisis Ukraina via telepon

13 Maret 2022 15:42 WIB
Putin, Macron, Schulz bahas krisis Ukraina via telepon
Seorang wanita membaca buku di sebuah bungker di Kiev, Ukraina, pada 11 Maret 2022. (Xinhua/Diego Herrera)
Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan pembicaraan via sambungan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Sabtu (12/3) menyangkut krisis Ukraina, kata Kremlin --kantor presiden Rusia. 

Selama pembicaraan itu, Kremlin mengungkapkan, Putin mendesak pemimpin Prancis dan Jerman itu untuk memengaruhi otoritas Kiev agar menghentikan "tindakan kriminal" oleh "batalion-batalion nasionalis" Ukraina.

Sementara itu, Macron dan Scholz mendesak agar gencatan senjata dilakukan dan solusi diplomatik terkait konflik di Ukraina diupayakan secepatnya, kata pemerintah Jerman dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan Jerman juga menyebutkan bahwa pembicaraan ketiga pemimpin, yang berlangsung selama 75 menit, merupakan bagian dari upaya internasional yang masih berlangsung untuk mengakhiri konflik.

Putin memberikan "penjelasan detail mengenai serangkaian pembicaraan yang diadakan via konferensi video oleh perwakilan Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari terakhir," dan ketiga pemimpin tersebut mengulas isu-isu yang berkaitan dengan kesepakatan yang sedang dikerjakan terkait implementasi tuntutan Rusia sebelumnya, kata Kremlin dalam pernyataan.
 
Sukarelawan mendata obat-obatan sumbangan warga lokal untuk orang-orang dari Donbass di sebuah universitas di Rostov-on-Don, Rusia, pada 2 Maret 2022. (Xinhua/Bai Xueqi)


Putin menerangkan kepada Macron dan Scholz soal "situasi riil di lapangan" sebagai tanggapan atas isu-isu yang diangkat oleh mereka "terkait situasi kemanusiaan di wilayah operasi militer untuk melindungi Donbass," ujar Kremlin.

Putin mengutip "banyak fakta pelanggaran berat hukum humaniter internasional oleh tentara dan polisi Ukraina, (yaitu) melakukan pembunuhan di luar hukum terhadap para pembangkang, melakukan penyanderaan, dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, pengerahan persenjataan berat di wilayah permukiman, di dekat rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak (TK), dan sebagainya," kata Kremlin.

"Batalion-batalion nasionalis kerap kali menyabotase operasi penyelamatan dan mengancam warga sipil saat mereka berupaya melakukan evakuasi," ujar Kremlin. 

Kantor presiden Rusia itu menambahkan bahwa Putin mendesak Macron dan Scholz untuk memengaruhi otoritas Kiev agar menghentikan "tindakan kriminal" semacam itu.

Ketiga pemimpin tersebut sepakat untuk melanjutkan kontak soal isu Ukraina, menurut Kremlin.

Scholz pada Sabtu pagi telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan mempelajari soal penilaian Zelenskyy terkait situasi saat ini. Kedua pemimpin tersebut sepakat untuk terus menjalin komunikasi, menurut pernyataan  Jerman.  
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022