• Beranda
  • Berita
  • Volkswagen ingatkan risiko krisis Ukraina terhadap rantai pasokan

Volkswagen ingatkan risiko krisis Ukraina terhadap rantai pasokan

14 Maret 2022 12:17 WIB
Volkswagen ingatkan risiko krisis Ukraina terhadap rantai pasokan
Arsip foto - Logo Volkswagen digambarkan dalam jalur produksi di pabrik Volkswagen di Wolfsburg, Jerman 1 Maret 2019. Gambar diambil 1 Maret 2019. ANTARA/REUTERS/Fabian Bimmer.
​​​​Volkswagen, yang menggandakan laba operasinya pada tahun 2021, memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan dampaknya terhadap rantai pasokan dapat menghantam bisnis tahun ini dengan cara yang tidak terduga.

Dikutip dari Reuters, Senin, pembuat mobil berebut untuk menemukan sumber alternatif suku cadang penting yang dibuat di Ukraina, termasuk kabel, dari China dan Meksiko, karena invasi Rusia menghentikan jalur perakitan dan memutus rantai pasokan yang kompleks.

Baca juga: Pabrikan Eropa lirik Meksiko dan China, tinggalkan suku cadang Ukraina

"Konflik ... berdampak pada seluruh ekonomi global, pada bahan mentah, pada rantai pasokan, dan oleh karena itu pada perusahaan kami," kata kepala keuangan Volkswagen Arno Antlitz kepada wartawan setelah menerbitkan hasil awal tahun 2021.

"Dampak dari hal ini tidak dapat dinilai secara meyakinkan pada saat ini," katanya, seraya menambahkan bahwa grup tersebut saat ini sedang bekerja untuk menyadap pemasok lain di Eropa Timur dan Afrika Utara untuk mendapatkan kabel bodi (wire harness).

Volkswagen mengatakan ada risiko bahwa perkembangan terbaru dalam perang di Ukraina akan berdampak negatif pada bisnisnya. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus".

Perusahaan masih mengusulkan untuk menaikkan dividen tahunan lebih dari setengahnya menjadi 7,50 euro per saham biasa VOWG.DE dan 7,56 euro per saham preferen untuk tahun 2021, setelah laba operasi berlipat ganda menjadi 19,3 miliar euro (21,1 miliar dollar AS) tahun lalu.

Penggandaan laba operasional pada tahun 2021 berkat harga yang lebih tinggi dan bauran produk yang lebih menguntungkan, kata Volkswagen, seraya menambahkan bahwa mereka mengharapkan margin operasi pada penjualan sebesar 7,0 persen--8,5 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan 7,7 persen pada tahun 2021.

Penjualan diperkirakan akan naik 8 persen--13 persen pada tahun 2022, dibandingkan dengan peningkatan 12,3 persen menjadi 250 miliar euro pada tahun 2021.

"Namun, panduan ini tunduk pada perkembangan lebih lanjut dari perang di Ukraina dan khususnya dampaknya pada rantai pasokan grup dan ekonomi global secara keseluruhan," kata perusahaan itu.
 
 

Baca juga: Porsche tangguhkan produksi di Leipzig karena krisis Ukraina

Baca juga: Pabrikan mobil ini masih beroperasi di Rusia

Baca juga: Banyak pabrikan mobil tangguhkan bisnis di Rusia

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022