• Beranda
  • Berita
  • PB ISSI berharap semua provinsi kirim atlet ke Kejurnas BMX 2022

PB ISSI berharap semua provinsi kirim atlet ke Kejurnas BMX 2022

14 Maret 2022 15:37 WIB
PB ISSI berharap semua provinsi kirim atlet ke Kejurnas BMX 2022
Ilustrasi - Sejumlah pembalap memacu sepedanya dalam kejuaran BMX latihan bersama (Latber) series 2 Sunda Jaya di Sirkuit HPKP, Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (3/10/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) berharap setiap provinsi di Tanah Air dapat mengirimkan atlet ke Kejuaraan Nasional (Kejurnas) BMX 2022 yang bakal bergulir di Jakarta International BMX, Pulomas, pada 26 Maret mendatang.

Sekretaris Jenderal PB ISSI, Parama Nugroho, di Jakarta, Senin, mengatakan, pendaftaran untuk Kejurnas BMX 2022 masih dibuka hingga 20 Maret dan setiap provinsi yang ingin mengirimkan atlet dapat melakukan registrasi pada laman https://icf.id/race.

Kegiatan kali ini, lanjut Parama, penting dalam pencarian bibit atlet baru potensial. Dia pun menargetkan 150 peserta dapat mengikuti Kejurnas BMX yang merupakan agenda pertama PB ISSI pada tahun 2022.

"Kami berharap semua provinsi dapat mengirim perwakilan. Sebab, BMX ini adalah awal dari pembinaan balap sepeda. Banyak atlet dari berbagai disiplin lainnya mengawali karier di BMX," ujar Parama.

Baca juga: PB ISSI bakal jaring atlet baru potensial pada Kejurnas BMX 2022

Adapun kategori yang akan dilombakan pada ajang ini meliputi Elite (putra dan putri), U-23 (putra dan putri), Junior (putra dan putri, Challenge 15-16 (putra dan putri), serta Challenge 13-14 (putra dan putri).

Sejauh ini, PB ISSI terus melakukan persiapan mulai dari pembenahan arena perlombaan, perangkat perlombaan, hingga mengurus berbagai perizinan. Parama berharap gelaran kali ini dapat berjalan baik.

Meski pemerintah telah memberi kelonggaran dengan memperkenankan penonton menyaksikan langsung kompetisi olahraga, Parama mengatakan pihaknya tak ingin gegabah dan pelaksanaan lomba nanti bakal tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Kami tidak ingin gegabah dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Di arena perlombaan juga setiap pengunjung harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Penonton mungkin akan diizinkan tapi tetap kami batasi," ujar Parama.

Baca juga: Jenderal Sigit tekankan PB ISSI bangun ekosistem sport sepeda
Baca juga: UCI setuju Indonesia jadi pusat pelatihan balap sepeda Asia Tenggara

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022