Dalam sebuah program televisi Rusia, Siluanov mengatakan bahwa negaranya akan membayar kepada para kreditur menggunakan rubel.
Dia mengatakan bahwa konflik yang sedang terjadi di Ukraina bukanlah hal mudah bagi institusi keuangan Rusia.
Namun, ujarnya, cadangan modal negara itu memungkinkan sejumlah bank yang berada di bawah pembatasan ketat untuk menjalankan fungsinya.
Otoritas Rusia akan memantau dengan ketat inflasi dan kondisi dana pensiun negara tersebut, ujar Siluanov.
"Tentu saja, kita memiliki cukup uang untuk menjamin produksi barang-barang vital. Bank sentral akan menyediakan likuiditas yang dibutuhkan bagi sistem keuangan," katanya.
Rusia menghadapi gempuran sanksi ekonomi dari negara-negara Barat, termasuk pembekuan aset, sejak operasi militer khusus Rusia di Ukraina diluncurkan pada Februari.
Pewarta: Xinhua
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022