• Beranda
  • Berita
  • Jubir: Indonesia fokus untuk masuki fase deselerasi COVID-19

Jubir: Indonesia fokus untuk masuki fase deselerasi COVID-19

14 Maret 2022 17:44 WIB
Jubir: Indonesia fokus untuk masuki fase deselerasi COVID-19
Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat Fase Deselerasi di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (14/3/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pemerintah Indonesia saat ini fokus untuk membawa negara memasuki fase deselerasi COVID-19.

“Kalau kita bicara tentang Indonesia ataupun negara lain, memang setiap negara itu punya kondisi yang berbeda-beda tergantung dari kondisi daerahnya sendiri,” kata dia dalam Siaran Sehat Fase Deselerasi di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan saat ini pemerintah fokus mempersiapkan diri untuk membawa negara masuk dalam fase deselerasi COVID-19 atau satu fase di bawah pandemi.

Fase itu, katanya, suatu kondisi di mana jumlah kasus baru, baik secara nasional maupun global, dapat mengalami tren penurunan karena perubahannya dipengaruhi kehadiran varian baru atau terbentuk imunitas dalam masyarakat.

Meskipun negara tetangga, seperti Malaysia, sudah mendeklarasikan diri memasuki fase endemi atau beberapa negara, seperti Vietnam, Thailand, Arab Saudi juga negara-negara di Benua Eropa sudah melonggarkan kebijakan protokol kesehatan, Indonesia tidak bisa ikut melakukan hal yang sama.

Baca juga: Reisa: Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan

Menurut Reisa, hal itu karena setiap negara memiliki kondisi yang berbeda-beda. Bahkan, kebijakan yang diterapkan bergantung pada sejumlah indikator yang dievaluasi selama pandemi COVID-19 berlangsung, misalnya seberapa tinggi cakupan vaksinasi yang sudah diberikan pada masyarakat.

Terlebih dalam setiap kebijakan yang diterapkan kepada masyarakat, katanya, pemerintah tidak bisa hanya melihat sisi kesehatan dan ilmu sains. Seluruh aspek kehidupan, baik sosial, budaya, maupun ekonomi, harus dilibatkan agar dapat memberikan hasil yang baik dan tepat di semua arah.

“Untuk di Indonesia strategi dari pandemi menjadi endemi, Bapak Presiden sudah memberi tahu. Kita harus mempertimbangkan secara hati-hati. Bukan mempertimbangkan dari sisi sains dan kesehatan saja,” kata Reisa.

Oleh sebab itu, meskipun saat ini kebijakan pada pelaku perjalanan baik dalam negeri maupun luar negeri sedang dilonggarkan, Reisa meminta semua pihak tetap bekerja sama untuk tidak abai menerapkan protokol kesehatan agar kasus menjadi terkendali dan penularan berada pada level yang serendah-rendahnya.

“Sebelum kita masuk ke fase-fase yang lebih rendah dari pandemi, kita harus yakin dan kita harus bekerja sama bahwa kita bisa mengupayakan sampai benar-benar kasusnya benar-benar terkendali,” ucap perempuan yang juga duta adaptasi kebiasaan baru tersebut.

Baca juga: Reisa: Perlu pertimbangan dan kehati-hatian untuk masuki endemi
Baca juga: Jubir: Vaksinasi lansia terus dipercepat menuju fase endemi

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022