"Dalam hal diplomasi internasional, Indonesia punya akses posisi tawar yang kuat serta berkesinambungan ke para parlemen dunia," kata Kamrussamad di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan Indonesia bisa masuk dalam pembahasan isu perekonomian global dan mampu mempengaruhi perdebatan isu-isu utama dunia, misalnya, perdagangan dan perpajakan internasional.
Selain itu, Indonesia juga memiliki akses ke bantuan teknis dan pelatihan dalam bidang-bidang ekonomi dan keuangan utama, seperti kebijakan moneter, pengelolaan cadangan devisa dan supervisi perbankan.
Anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menjelaskan manfaat yang lebih luas lagi dimana sebagai tuan rumah, Indonesia mampu meningkatkan stabilitas ekonomi dan keuangan global, yang pada akhirnya membantu perkembangan kondisi ekonomi yang lebih baik bagi industri dan ekspor Indonesia.
Baca juga: Anggota DPR: IPU momentum Indonesia dorong perdamaian dunia
Baca juga: Ketua DPR pastikan 115 negara hadiri IPU Ke-144 di Bali
Dalam hal konflik kemanusiaan kata dia, Indonesia menjadi tuan rumah dalam rangka pembahasan untuk menciptakan keamanan serta perdamaian dunia.
Sementara itu, anggota DPR RI Jazuli Juwaini mengatakan Indonesia kongres parlemen sedunia bagian dari mengemban amanat konstitusi dalam mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia.
"Mewujudkan tata dunia yang berkeadilan terutama bagi kepentingan nasional Indonesia dalam bidang ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan serta menjaga kedaulatan NKRI di pentas diplomasi dunia," jelas Juwaini.
Indonesia menjadi tuan rumah Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua, Bali, pada 20-24 Maret 2022, mengusung tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change".
Sebelumnya IPU ke-143 digelar di Madrid yang dihadiri oleh 1.200 orang, terdiri dari 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022