• Beranda
  • Berita
  • Perjalanan menuju laga Angela Lee kontra Stamp Fairtex di ONE X

Perjalanan menuju laga Angela Lee kontra Stamp Fairtex di ONE X

14 Maret 2022 21:29 WIB
Perjalanan menuju laga Angela Lee kontra Stamp Fairtex di ONE X
Juara dunia ONE divisi atomweight, Angela Lee (kanan) berpose dengan sang calon lawan, Stamp Fairtex (kanan) pada laga ONE X di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Sabtu (26/3/2022). ANTARA/HO/ONE Championship
Laga Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight di partai puncak ONE X di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Sabtu (26/3) dipastikan bakal berlangsung ketat mengingat dua petarung yang bertemu yakni Angela Lee dan Stamp Fairtex prestasinya dalam dunia bela diri sudah tidak diragukan lagi.

Sebagai ratu atomweight, Angela “Unstoppable” Lee dalam data resmi dari ONE Championship, Senin, akan mempertaruhkan sabuknya dari tantangan Stamp yang pada akhir tahun lalu dinobatkan sebagai juara turnamen ONE Women’s Atomweight World Grand Prix usai mengalahkan Ritu Phogat pada partai final.

Laga ini akan menampilkan berbagai spektrum dari sudut yang berbeda. Secara teknik, Angela Lee adalah grappler yang menyandang sabuk hitam Brazilian Jiu-jitsu. Sementara itu, Stamp adalah striker dengan pukulan serta tendangan mematikan.

Baca juga: Enam petarung putri bikin laga ONE X di Singapura makin sengit

Angela Lee memulai debutnya dalam MMA saat berusia 18 tahun. Kala itu, ia meraih kemenangan lewat kuncian armbar ronde pertama atas Aya Saber di ajang ONE: WARRIOR’S QUEST.

Sejak saat itu, ia tak terkalahkan dan mencatatkan lima kemenangan beruntun lewat submission. Ia pun meraih gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight perdana dengan mengalahkan Mei Yamaguchi pada Mei 2016. Nama Angela Lee masih tercatat di Guiness World Records sebagai juara dunia MMA termuda.

Hingga kini, tidak ada yang mampu melengserkan Angela Lee dari divisinya dan telah mengalahkan tiga penantang berbeda.

Angela Lee sempat istirahat dari laga tarung bebas karena hamil. Saat ini ada pihak yang memintanya untuk melepas sabuk juara yang dipegang. Namun, petarung dari Sasana Evolve Singapura enggan melepas karena pihaknya untuk mendapatkan sabuk membutuhkan keringat darah dan perjuangan.

Sementara itu, Stamp Fairtex muncul pada laga ONE Warrior Series – ajang pencarian bakat seni bela diri di berbagai negara. Setelah sukses menunjukkan kemampuannya, Stamp menjalani debut di panggung utama ONE Championship.

Baca juga: Angela Lee sebut laga Rodtang vs Demetrious di ONE X sesuatu yang baru

Dalam ajang ONE: KINGDOM OF HEROES, ia mengalahkan Kai Ting Chuang untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Kickboxing perdana.

Stamp lalu menghadapi Janet Todd dalam laga Muay Thai untuk memenangi gelar Juara Dunia keduanya di ONE Championship. Yang lebih istimewa, Stamp meraih dua gelar tersebut saat baru menginjak usia 21 tahun.

Pada 2019, Stamp melakoni debut dalam MMA demi menjadi petarung pertama yang bisa meraih tiga gelar dunia dalam disiplin berbeda. Melawan Asha Roka, Stamp mampu menunjukkan kemampuan grappling istimewa. Hasilnya, ia menang lewat kuncian rear-naked choke di ronde ketiga.

Stamp juga tidak lepas dari kekalahan. Petarung putri asal Thailand ini untuk pertama kali dalam kariernya di MMA, mengalami kekalahan kontroversial dari Alyona Rassohyna. Dalam posisi terkunci, tangan Stamp seperti menepuk bahu Alyona Rassohyna tanda tap out atau menyerah beberapa detik sebelum ronde pamungkas berakhir.

Dengan tekad yang kuat, Stamp akhirnya mampu menjuarai turnamen ONE Women's Atomweight World Grand Prix dengan sasaran utama menjadi penantang Angela Lee. Ada delapan petarung yang turun pada turnamen tersebut yakni Zamboanga, Rassohyna, Alyse Anderson, Itsuki Hirata, Meng Bo, Seo Hee Ham, Ritu Phogat, serta tentunya Stamp.

Baca juga: ONE X tandai satu dekade ONE Championship
Baca juga: Petarung ONE Championship Angela Lee tunggu lawan usai melahirkan

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022