• Beranda
  • Berita
  • Gubernur Kepri: "Travel bubble" masih menyisakan persoalan

Gubernur Kepri: "Travel bubble" masih menyisakan persoalan

15 Maret 2022 03:11 WIB
Gubernur Kepri: "Travel bubble" masih menyisakan persoalan
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyambut kedatangan wisman perdana Singapura ke Lagoi, Bintan, Jumat (25/2). ANTARA/Ogen

belum memenuhi kuota sebanyak 350 orang wisman per minggu

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan pemberlakuan gelembung perjalanan wisata atau travel bubble masih menyisakan beberapa persoalan, karena ada peraturan-peraturan pemerintah pusat yang cenderung membuat wisman belum leluasa saat berkunjung ke Kepri.

Kendati ia tak menampik sektor pariwisata di Kepri mulai bernapas sejak diberlakukannya skema travel bubble Batam-Bintan, Singapura (BBS) mulai 23 Februari 2022. Secara perlahan, para wisman dari negeri jiran itu masuk ke Kepri melalui pintu masuk pelabuhan Nongsa Batam dan Lagoi Bintan.

Gubernur Ansar, di Tanjungpinang, Senin (14/3) mengungkap, ada beberapa regulasi yang dinilai perlu diperhatikan, antara lain pada saat pengurusan visa kunjungan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), serta pemberian visa on arrival (VOA) terbatas pada wisman khusus warga negara (WN) Singapura, dan kewajiban melengkapi diri dengan hasil negatif RT-PCR pre-departure (sebelum keberangkatan), serta tes ulang RT-PCR pada saat kedatangan dan pada saat akan meninggalkan Indonesia.

"Kebijakan ini membuat realisasi angka kunjungan wisman di Kepri masih cenderung kecil, dan belum memenuhi kuota sebanyak 350 orang wisman per minggu," katanya.

Baca juga: 20 wisman Singapura dijadwalkan kunjungi Batam dalam travel bubble
Baca juga: Kapal pertama angkut wisman Singapura masuk ke Kepri Jumat

Realisasi angka kunjungan wisman periode 23 Februari 2022 sampai dengan 12 Maret 2022, untuk kawasan wisata Lagoi hanya 127 wisman, dan kawasan wisata Nongsa hanya 171 wisman.

Untuk mengupayakan kemudahan turis Singapura berkunjung ke Kepri, pihaknya menyurati BNPB RI, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM yang berisikan permohonan agar pemerintah pusat meniadakan kewajiban wisman melengkapi diri dengan hasil negatif RT-PCR pra kedatangan sebagai syarat melakukan perjalanan bagi turis khusus pada pintu masuk Kepri, dengan pertimbangan bahwa turis khusus tersebut akan melaksanakan tes ulang pada saat kedatangan.

Selain itu, Ansar juga berharap pemerintah pusat memberikan kemudahan pada pengurusan visa kunjungan bagi calon wisman khususnya di KBRI, sehingga menciptakan kenyamanan bagi calon wisman dan meningkatkan citra positif pariwisata Indonesia.

Ia pun meminta perluasan atas pemberian VOA tidak hanya terbatas bagi wisman khusus WN Singapura, melainkan bagi calon wisman dari negara-negara lainnya yang akan melakukan kunjungan wisata menuju Kepri, guna meningkatkan minat calon wisman untuk berwisata ke bumi Segantang Lada tersebut.

"Jika disetujui, Pemprov Kepri bersama pemerintah kabupaten/kota dan instansi terkait siap untuk mengawal dan memastikan penyelenggaraan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk manajemen lokasi wisata yang ditunjuk," ucap Ansar.

Baca juga: Sandiaga Uno sebut "travel bubble" bangkitkan pariwisata Bintan
Baca juga: Singapura berlakukan VTL, jumlah wisman ke Nongsa meningkat
Baca juga: Perdana, 26 wisman Singapura kunjungi Batam

 

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022