• Beranda
  • Berita
  • Jalur alternatif dibuat untuk warga Purwakarta yang terisolasi

Jalur alternatif dibuat untuk warga Purwakarta yang terisolasi

15 Maret 2022 12:42 WIB
Jalur alternatif dibuat untuk warga Purwakarta yang terisolasi
Kondisi jembatan putus akibat pergerakan tanah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (15/3/2022). (FOTO ANTARA/dok Dedi Mulyadi)

Setelah kejadian bencana itu, kami langsung melakukan penanganan sementara dengan membuat jalur alternatif,

Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan membuat jalur sementara bagi warga yang terisolasi akibat peristiwa pergerakan tanah yang mengakibatkan jembatan putus di Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis, Purwakarta.

"Setelah kejadian bencana itu, kami langsung melakukan penanganan sementara dengan membuat jalur alternatif," kata Kepala BPBD Purwakarta, Juddy Herdiana saat dihubungi di Purwakarta, Selasa.

Ia mengatakan, pembuatan jembatan sementara dilakukan secara gotong royong oleh aparat desa, aparat kecamatan, pemkab serta jajaran TNI/Polri.

Hal tersebut dilakukan sebagai alternatif, dan selanjutnya penanganannya dilakukan oleh dinas teknis di lingkungan Pemkab Purwakarta.

Jembatan di Desa Sukamukti, Kecamatan Maniis, itu sendiri putus akibat longsor yang dipicu tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir.

Catatan BPBD Purwakarta jembatan itu putus akibat terjadinya pergerakan tanah di daerah tersebut.

Peristiwa itu, kata Juddy Herdiana, dipicu tingginya intensitas hujan selama beberapa hari terakhir di wilayah Purwakarta.

Sementara itu, Dedi Mulyadi, anggota DPR RI Dapil Purwakarta, Karawang dan Bekasi mengaku sudah mengecek lokasi jembatan yang putus di daerahnya.

Ia menyebutkan, setelah ditelaah, jembatan tersebut putus akibat pergerakan tanah yang tidak tertahan karena ketiadaan pepohonan di sekitarnya.

Karena itu, ia menyarankan agar sebelum dibangun jembatan baru, akar masalah tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu untuk menghindari peristiwa yang sama.

"Pepohonan harus tumbuh dengan akar yang kuat agar menahan posisi tanah supaya tidak bergeser," demikian Dedi Mulyadi. 

Baca juga: Empat orang meninggal akibat tanah longsor di Purwakarta

Baca juga: Sejumlah rumah dan sekolah ambruk tertimpa batu besar di Purwakarta

Baca juga: Bencana longsor putus jalan antardesa di Purwakarta

Baca juga: Tebing setinggi 200 meter di Purwakarta longsor

 

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022