• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah tetap perlu waspada ubah pandemi menjadi endemi

Pemerintah tetap perlu waspada ubah pandemi menjadi endemi

15 Maret 2022 18:20 WIB
Pemerintah tetap perlu waspada ubah pandemi menjadi endemi
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris (kiri) saat meninjau vaksinasi bagi penyandang disabilitas di SLB Negeri 9 Jakarta, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (15/3/2022). ANTARA/Abdu Faisal.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengatakan, pemerintah tetap perlu waspada terkait rencana mengubah status pandemi COVID-19 menjadi endemi.

Menurut Charles, kewaspadaan itu diperlukan sebab situasi pandemi di dunia masih belum mereda sepenuhnya.

"Bukan berarti kami bisa 'loss' semuanya, tetap harus waspada memperhatikan kondisi yang ada di lapangan dan memperhatikan kondisi yang terjadi di dunia," ujar Charles kepada wartawan di Jakarta Utara, Selasa.

Saat ini, ancaman varian baru COVID-19 di dunia masih mengintai. Baru-baru ini, kata Charles, ada varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 Omicron BA.2 yang juga perlu diwaspadai.

Charles mengatakan, pemerintah berharap subvarian Omicron itu tidak menyebabkan rumah sakit (RS) di Indonesia, khususnya di Jakarta, menjadi penuh.

Baca juga: Vaksinasi COVID-19 sasar penyandang disabilitas di Tanjung Priok
Baca juga: Dinkes DKI sebut minat masyarakat menurun untuk vaksinasi "booster"


Agar itu tidak terjadi, pemerintah harus memberlakukan sedikit pembatasan untuk mengendalikan situasi jika mulai ada tanda-tanda kenaikan angka penularan di wilayah tertentu, seperti RS mulai penuh atau pelayanan kesehatan penyakit tertentu mulai tidak optimal.

Selain itu, pemerintah juga harus mempercepat pencapaian vaksinasi primer dan vaksinasi penguat (booster). Hal itu semua riset dan kajian dari lembaga kesehatan di dunia menunjukkan bahwa vaksinasi menurunkan risiko kematian akibat COVID-19.

Kalau sudah masuk fase endemi, kata dia, silakan saja tetapi rakyat harus dibekali perlindungan yang optimal dalam bentuk vaksinasi.

"Saya yakin varian BA.2 ini bukan varian terakhir COVID-19. Artinya negara harus bisa memberikan perlindungan optimal bagi rakyat dalam bentuk vaksinasi," kata Charles.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022