"Kami ingin pramudi ada keahlian spesifik terkait mengemudi TransJakarta," kata Direktur Utama TransJakarta, Mochammad Yana Aditya setelah menghadiri rapat dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta, Selasa.
Menurut dia, mengemudikan bus berukuran besar dengan lalu lintas yang padat di Jakarta membutuhkan keahlian khusus yang berbeda ketika mengendarai kendaraan biasa.
Tak hanya mengemudikan bus besar di jalur biasa, para pengemudi bus TransJakarta juga harus mahir berkendara di jalur khusus bus dengan luasan yang sudah ditentukan di setiap halte atau pemberhentian.
"Ada keahlian khusus untuk mengemudi BRT (Bus Rapid Transit). Nah itu yang sebenarnya kami ingin jadikan sebuah sekolah namanya 'Bus Academy'," katanya.
Baca juga: TransJakarta jatuhkan sanksi kepada dua operator terlibat kecelakaan
Baca juga: Polda Metro sebut 17 kecelakaan libatkan bus TransJakarta awal 2022
BUMD DKI ini bekerjasama dengan 17 operator bus yang selama ini sebagian besar merekrut para pengemudi. TransJakarta juga melakukan pengawasan tata kelola melalui Standar Prosedur Operasional (SOP).
Dengan begitu, lanjut dia, sekolah pengemudi dan SOP yang sudah ada diharapkan saling melengkapi. "Harapannya nanti semua operator juga akan memiliki standar yang sama dengan kami punya," kata Yana.
Pihaknya secara bertahap melakukan sosialisasi kepada operator bus sembari finalisasi perizinan di Kementerian Tenaga Kerja terkait kompetensi pengemudi untuk standardisasi.
Selain soal sekolah pengemudi, tahun ini TransJakarta juga menyiapkan tujuh lokasi istirahat untuk pengemudi di ujung koridor dan inspeksi rutin sebelum armada beroperasi.
Beberapa upaya tersebut dilakukan untuk memastikan kelayakan pengemudi, keamanan serta kenyamanan operasional.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022