• Beranda
  • Berita
  • MPR: Perlu persiapkan tenaga pengajar miliki nilai kebangsaan

MPR: Perlu persiapkan tenaga pengajar miliki nilai kebangsaan

15 Maret 2022 21:03 WIB
MPR: Perlu persiapkan tenaga pengajar miliki nilai kebangsaan
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.

Langkah itu agar mampu menghasilkan insan terdidik yang mampu menjawab berbagai tantangan pada masa depan.

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengatakan membangun sarana pendidikan harus pula mempersiapkan tenaga pengajar yang berkemampuan menghasilkan insan yang paripurna, berakhlak mulia, dan memiliki nilai-nilai kebangsaan kuat.

"Pembangunan pesantren modern Nahdlatul Ulama merupakan sebuah sejarah bagi Kalimantan Tengah di tengah kondisi pendidikan kita yang masih memiliki sejumlah kekurangan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Lestari Moerdijat mengatakan hal itu ketika memberikan sambutan pada acara peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) di Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Selasa.

Pesantren modern tersebut dibangun di atas lahan seluas 10 hektare dilengkapi dengan lahan usaha 10 hektare dan kawasan pendukung yang dikenal dengan Kampung NU seluas 15 hektare.

Dalam pembangunan sarana pendidikan, menurut Lestari Moerdijat, hal terpenting adalah mempersiapkan tenaga pendidik yang memiliki kualitas dan keterampilan yang memadai.

"Langkah itu agar mampu menghasilkan insan terdidik yang mampu menjawab berbagai tantangan pada masa depan," ujarnya.

Lestari berharap program pembangunan pesantren di Desa Humbang Raya tidak hanya untuk kalangan terbatas, tetapi juga masyarakat luas.

Hal itu, menurut dia, karena manusia di dunia ini sejatinya ditugasi oleh Sang Pencipta sebagai insan pembelajar yang tidak henti belajar untuk menuntut ilmu hingga akhir hayat.

Pada kesempatan itu, Lestari juga menceritakan pengalamannya mendirikan sekolah Sukma Bangsa di tiga kabupaten di Aceh pada tahun 2004 dengan konsep pesantren yang dikembangkan menjadi sekolah untuk umum.

"Tantangannya ketika itu adalah bagaimana mempersiapkan siswa dan tenaga pengajar yang mampu menjalani proses belajar mengajar dalam proses transformasi pendidikan di Aceh," katanya.

Ia berharap pembangunan pesantren NU di Kalimantan Tengah ini memiliki konsep pembangunan pesantren berkelanjutan yang memiliki kemampuan bukan hanya sebagai sarana pendidikan semata, melainkan juga untuk pengembangan sektor lainnya.

Oleh sebab itu, lanjut dia, kehadiran pesantren NU di Desa Humbang Raya mampu menghadirkan "cahaya" bagi masyarakat luas karena dari pondok pesantren modern akan lahir insan-insan terdidik yang mampu meneruskan perjuangan bangsa.

Pada kesempatan itu Lestari juga menyumbang 5.000 bibit tanaman buah yang penyerahannya bertahap sesuai dengan progres pembangunan kawasan pondok pesantren.

Baca juga: MPR: Perlu perhatian serius cegah pernikahan dini

Baca juga: Ketua MPR nilai Indonesia berpotensi jadi pusat ekonomi digital dunia

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022