• Beranda
  • Berita
  • Cuaca ekstrem, TNGGP Cianjur segera evaluasi pembukaan jalur pendakian

Cuaca ekstrem, TNGGP Cianjur segera evaluasi pembukaan jalur pendakian

16 Maret 2022 18:46 WIB
Cuaca ekstrem, TNGGP Cianjur segera evaluasi pembukaan jalur pendakian
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango di Kompol Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat.(ANTARA POTO/Ahmad Fikri). (Ahmad Fikri)

Kami segera melakukan evaluasi apakah ada penutupan sementara atau tidak terlebih setelah adanya pendaki yang meninggal

Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, segera mengevaluasi pembukaan jalur pendakian karena cuaca ekstrem guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menimpa pendaki karena banyak yang mengeluhkan sakit dan harus dievakuasi.

"Kami segera melakukan evaluasi apakah ada penutupan sementara atau tidak terlebih setelah adanya pendaki yang meninggal," kata Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni  dihubungi di Cianjur, Rabu.

Meski hingga saat ini jalur pendakian masih dibuka namun petugas tetap mengimbau dan memastikan kondisi kesehatan para pendaki dalam kondisi prima dan tidak memiliki riwayat penyakit akut.

Baca juga: Diduga kedinginan, pendaki asal Depok ditemukan tewas di Gunung Gede

"Untuk hari ini, jalur pendakian masih dibuka meski cuaca masih ekstrem, namun imbauan dan peringatan diberikan pada calon pendaki," katanya.

Sementara Volunteer Gunung Gede-Pangrango, berharap pendakian ditutup untuk sementara sambil melakukan evaluasi karena cuaca ekstrem yang masih berlangsung.

Baca juga: Seratusan relawan turunkan 1,5 ton sampah dari Gunung Gede-Pangrango

Hal tersebut dilakukan karena selama pendakian kembali dibuka banyak pendaki yang terpaksa dijemput karena sakit atau kejadian lain.

"Selama satu bulan pendakian dibuka, kami banyak mendapat laporan dan terpaksa melakukan evakuasi terhadap pendaki yang mengeluh sakit atau mengalami kejadian lain seperti kram otot dan lain-lain, sehingga evaluasi harus dilakukan atau ditutup sementara," kata volunteer TNGGP Abay.

Baca juga: Balai Besar TNGGP lepasliarkan Kukang Jawa di taman nasional

Pihaknya mencatat sepekan terakhir 8 orang pendaki terpaksa dievakuasi dari puncak gunung dan jalur pendakian karena mengalami sakit dan kram otot, bahkan sebulan terakhir jumlahnya lebih dari 30 orang, diduga akibat kedinginan karena cuaca ekstrem.

"Berbeda dengan cuaca cerah atau kemarau jarang ada pendaki yang harus dievakuasi karena sakit atau mengalami masalah saat mendaki, termasuk meninggalnya pendaki beberapa waktu lalu, diduga akibat cuaca ekstrem," katanya.

Baca juga: Jalur pendakian Gunung Gede-Pangrango Cianjur dibuka kembali

 

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022