• Beranda
  • Berita
  • Komunitas Busway: Integrasi tarif bisa tarik minat pengguna baru

Komunitas Busway: Integrasi tarif bisa tarik minat pengguna baru

16 Maret 2022 20:42 WIB
Komunitas Busway: Integrasi tarif bisa tarik minat pengguna baru
Arsip foto - Aktivitas penumpang TransJakarta di Halte Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (13/3/2022). ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Integrasi tarif ini bisa menarik minat masyarakat yang lama dan baru

Komunitas Busway Fans Club meyakini integrasi tarif transportasi umum di Jakarta atau JakLingko bisa menarik minat pengguna baru angkutan publik karena memberikan kemudahan dan harga yang terjangkau.

"Integrasi tarif ini bisa menarik minat masyarakat yang lama dan baru," kata Ketua Komunitas Busway Fans Club, Adi Febrian, saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Menurut Adi Febrian, integrasi tarif menekan ongkos transportasi, sehingga pengguna kendaraan pribadi diharapkan beralih ke transportasi umum. "Dampaknya dapat mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta," katanya.

Komunitas Busway Fans Club, kata dia, menyambut gembira rencana integrasi tarif transportasi umum tersebut sehingga tarif transportasi umum semakin terjangkau. karena tarif tidak lagi dihitung per moda transportasi tapi satu tarif untuk lebih dari satu moda angkutan umum.

"Kalau sebelum integrasi, kami bayar tarif per moda, misalnya dari Bogor naik KRL ke Jakarta turun di Stasiun Sudirman Rp5.000 kemudian lanjut lagi naik TransJakarta bayar Rp3.500. Melalui tarif integrasi JakLingko ini bisa lebih murah," ucapnya.

Adi menambahkan, ketika dia ikut uji coba Jaklingko, pihaknya memberikan masukan di antaranya penyediaan variasi moda transportasi umum dalam setiap rute, sehingga pengguna jasa transportasi dapat menentukan variasi pilihan rute yang akan dilalui.

"Ada beberapa pilihan rute, bisa cuma satu moda transportasi saja atau ada beberapa moda transportasi. Jadi masyarakat bisa memilih, mau satu moda tapi harganya murah atau beberapa moda dengan harganya lebih terjangkau," ucapnya.

Adi berharap skema integrasi tarif tersebut dilaksanakan berkelanjutan termasuk adanya tambahan moda transportasi umum yang menghubungkan daerah tetangga Jakarta di antaranya LRT Jabodetabek.

"Kami berharap nanti LRT Jabodebek pun juga bisa ikut di skema Jaklingko ini. Jadi kami sangat mendukung JakLingko Indonesia dalam mewujudkan tarif integrasi di seluruh moda transportasi publik di Jabodetabek," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta mengusulkan kepada DPRD DKI soal tarif integrasi transportasi umum sebesar maksimal Rp10 ribu.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan tarif integrasi itu berlaku untuk penggunaan bus TransJakarta, kereta MRT, dan LRT Jakarta.

"Saat tarif integrasi diterapkan, maka penumpang yang menggunakan lebih dari satu moda, apakah hanya MRT dan TransJakarta, kombinasi TransJakarta dan LRT atau ketiga-tiganya, maka maksimum dia bayar hanya Rp10 ribu," katanya di gedung DPRD DKI, Selasa (15/3).

Adapun simulasinya, lanjut dia, penumpang langsung dikenakan biaya Rp2.500 ketika menggunakan transportasi umum pertama dan tarif berikutnya disesuaikan jarak tempuh dengan biaya Rp250 per kilometer.

Ia memberikan simulasi sebelum integrasi, penumpang harus membayar tarif Rp17 ribu ketika menumpangi MRT Jakarta dan dilanjutkan TransJakarta.

Misalnya, biaya MRT Jakarta dari stasiun awal hingga akhir sebesar Rp14.000 ditambah biaya TransJakarta Rp3.500 sehingga total Rp17.500.

Sedangkan apabila dengan integrasi tarif, kata dia, penumpang membayar maksimum Rp10 ribu.

Baca juga: Usulan tarif integrasi transportasi Jakarta gagal diputuskan
Baca juga: Tarif integrasi antarmoda transportasi di Jakarta diusulkan Rp10.000
Baca juga: JakLingko upayakan integrasi transportasi umum pada April 2022

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna dan Mentari Dwi Gayatri
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022